
JurnalisKapuasHulu.com – Sebanyak 10 calon mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Untan Pontianak di Kapuas Hulu dari hasil seleksi tahap pertama sudah ditetapkan oleh Pemkab Kapuas Hulu. 10 calon mahasiswa kedokteran Untan Pontianak tersebut akan kembali bersaing untuk mengikuti seleksi tahap kedua menjadi 4 besar mahasiswa kedokteran Untan Pontianak.
Elias Kinson Kepala Bagian Kesejahteraan Sekretariat Kabupaten Kapuas Hulu menyampaikan bahwa hari ini akan diumumkan kelulusan seleksi tahap pertama sebanyak 10 orang.
Nantinya akan ditetapkan dengan SK Bupati Kapuas Hulu tentang penetapan 10 orang siswa yang lulus seleksi tahap pertama penerimaan calon mahasiswa baru program studi kedokteran pada fakultas kedokteran Untan Pontianak melalui jalur mandiri kerjasama antara Pemkab Kapuas Hulu dengan Fakultas Kedokteran Untan Pontianak.
Calon mahasiswa yang sudah dinyatakan lolos tahap pertama itu yakni untuk zona 1 atasnama Revaliana dari SMA 1 Mentebah dan Nola Nurhaliza dari SMA 1 Mentebah.
Kemudian untuk Zona 2 atasnama Widan Zulfadli dari MAN 1 Kapuas Hulu, Mohammad Deni Firmansyah dari MAN 1 Kapuas Hulu, Rabiatul Al Adawiyah dari MAN 1 Kapuas Hulu dan Dea Fuji Rahayu dari MAN 1 Kapuas Hulu.
Kemudian zona 3 atasnama Henyta Permatasari dari MAS Al Jihad Tepuai, dan Annisa dari MAS Al Jihad Kapuas Hulu. Terakhir zona 4 atasnama Shalsabila Zurania dari MAN 2 Kapuas Hulu dan Khairunisa MAN 2 Kapuas Hulu.
“Seluruh siswa yang masuk 10 besar ke tahap kedua ini untuk mempersiapkan diri untuk ikut seleksi selanjutnya. Karena kita hanya menyiapkan kuota sebanyak 4 orang yang ditanggung pendidikan hingga selesai, ” katanya, Kamis (06/06/2024).
Sebelumnya juga kata Kinson, pihaknya sudah mengadakan rapat bersama tim seleksi kedokteran Untan via Zoom bersama Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Kepala BKPSDM, Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Perwakilan Dinas Kesehatan, Plh Kepala Kemenag Kapuas Hulu, Kabag Pemerintahan, Sekretaris BKAD, Kabag Hukum dan Kabag Perencanaan Keuangan Setda danTim Kedokteran dari Untan.
“Dalam rapat tersebut dibahas tentang penentuan kelulusan tahap pertama dimana melihat berkas raport dan prestasi calon mahasiswa kedokteran serta indeks sekolah. Ada 49 siswa dari 16 sekolah yang mengikuti seleksi tahap pertama. Dimana dalam seleksi tahap pertama ini menggunakan sistem zonasi, ” ujarnya.
Kinson mengatakan, untuk seleksi tahap pertama yang menggunakan sistem zonasi ini terbagi menjadi 4.
Dimana untuk zonasi pertama itu SMA, SLTA, SMA Sederajat berada di Kecamatan Puring Kencana, Empanang, Badau, Batang Lupar, Embaloh Hulu, Bika Kalis dan Mentebah dengan kuota 2 orang.
Kemudian Zonasi kedua SMA, SLTA, SMA Sederajat berada di Putussibau Utara dan Selatan dengan kuota 4 orang.
Kemudia zonasi ketiga SMA, SLTA, SMA Sederajat berada di Kecamatan Embaloh Hilir, Bunut Hulu, Bunut Hilir, Boyan Tanjung, Pengkadan dan Hulu Gurung kuota 2 orang. Terakhir untuk zonasi keempat SMA, SLTA, SMA Sederajat berada di Suhaid, Semitau, Seberuang, Jongkong, Selimbau, Silat Hulu dan Silat Hilir kuota 2 orang.
“Dari seluruh siswa yang berminat imi diambil 10 orang seleksi tahap pertama sesuai zonasi dan kuota. Dari 10 orang yang dinyatakan lolos dari tahap pertama berdasarkan zonasi maka mereka berhak mengikuti seleksi tahap kedua, ” ujarnya.
Kinson mengatakan, dari 49 siswa yang berminat kedokteran sudah ada dua sudah dinyatakan lolos mengikuti seleksi nasional berdasarkan prestasi SNBP di Untan Pontianak.
“Maka dua orang yang masuk itu tidak bisa mengikuti seleksi kedokteran, jadi tinggal 47 orang yng ikut seleksi tahap pertama, ‘ ucapnya.
Kinson menegaskan, bahwa selama proses seleksi penerimaan calon mahasiswa kedokteran yang dilakukan ini, pihaknya melakukan sesuai pedoman dan aturan dari Pegururuan Tinggi Kemendikti.
“Tidak ada intervensi dari pihak manapun dan tidak dipungut biaya selama tahap selekksi. Ini murni dari kemampuan siswa tersebut melalui hasil rapor, prestasi dan indek sekolah, ” tegasnya.
Kinson pun mengapresiasi kepada pihak sekolah, keluarga dan Pemerintah Kecamatan atas kerjasama dalam membantu memberikan sosialisasi program studi kedokteran ini melalui kerjasama Pemkab Kapuas Hulu sehingga masih banyak anak-anak Kapuas Hulu yang berminat menjadi dokter umum.
“Kita juga apresiasi kepada calon siswa nantinya yang tidak lolos dalam seleksi tahap dua, terus semangat dan tetap terus belajar, ” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kembali menggelontorkan beasiswa kedokteran sebesar untuk 4 orang sebesar Rp1,7 miliar untuk mengikuti pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Untan Pontianak tahun 2024.
Beasiswa mandiri tersebut merupakan bentuk kemitraan dan kerjasama antara Pemkab Kapuas Hulu bersama Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak. (Opik)