Hari ini : Selasa, 22 April 2025
Selasa, 3 September 2024

Kapolsek, Danramil hingga Camat Suhaid Dituding Terima Suap PETI

Kegiatan PETI di Suhaid yang sudah dimusnahkan oleh Polsek dan tim gabungan
Kegiatan PETI di Suhaid yang sudah dimusnahkan oleh Polsek dan tim gabungan
Kegiatan PETI di Suhaid yang sudah dimusnahkan oleh Polsek dan tim gabungan
Kegiatan PETI di Suhaid yang sudah dimusnahkan oleh Polsek dan tim gabungan

JurnalisKapuasHulu.com – Kapolsek, Danramil hingga Camat Suhaid dituding terima suap PETI di Kecamatan Suhaid. Tudingan tersebut beredar di media sosial.

Saat dihubungi Kapolsek Suhaid Iptu Sipyani menyampaikan, bahwa tudingan tersebut tidaklah benar. Bahkan pihaknya bersama Muspika Kecamatan Suhaid sudah diperiksa oleh Polres Kapuas Hulu.

“Jadi kami ini sudah diperiksa di Polres Kapuas Hulu, ” ucap Sipyani.

Sipyani mengatakan, bahwa banyak akun-akun palsu yang menyebarkan isu yang tidak jelas dan merugikan pihaknya terkait PETI di Suhaid.

“Itukan ada Akun Raden Wijaya, Akun yang mengatasnamakan cinta alam dan budaya. Tapi kami tidak terpengaruh dengan isu-isu yang ada. Bahkan kita ingin tahu juga siapa orang yang menyebarkan iau tersebut,” tuturnya.

Sementara Peltu Benhard Danramil Suhaid juga membantah jika dirinya menerima suap PETI.

“Saya juga tidak pernah merasakan juga upeti tersebut. Kami diisukan menerima jatah PETI sebesar Rp500 ribu per mesin perminggu. Tapi saya tidak terlalu menanggapilah berita seperti itu. Bahkan kita ingin tahu juga siapa orang yang menyebarkan iau tersebut,” tuturnya.

Danramil memastikan juga bahwa kegiatan PETI hingga hari ini tidak ada sejak dilakukan penertiban sebelum 17 Agustus kemarin.

Sementara Camat Suhaid Chandra Ardiansyah menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang dari pekerja PETI.

“Bisa saja ada dari pekerja PETI yang menyetor ke pengurus. (Mereka yang mengumpulkan inkam), tapi dari dulu sampai sekarang tidak pernah saya menerima baik tunai maupun transfer, ” ungkapnya.

Chandra mengatakan, isu jatah PETI ini juga pernah diunggah akun cinta alam dan budaya. Maka dari itu pihaknya menjawab ahwa itu tidak benar.

“Hal ini sebenarnya yang saya tidak inginkan menimpa masyarakat saya yang dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Semoga kejadian seperti ini bisa membuat masyarakat saya semakin mengerti sehingga tidak mudah dimanfaatkan, ” pungkasnya. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop