Hari ini : Selasa, 22 April 2025
Sabtu, 5 Oktober 2024

Pengelola APMS Selimbau Bantah Jual BBM untuk PETI 

APMS di Desa Gudang Hilir
APMS di Desa Gudang Hilir
APMS terapung di Desa Gudang Hilir
APMS terapung di Desa Gudang Hilir

JurnalisKapuasHulu.com –  Agen Premium  Minyak dan Solar (APMS) terapung dengan nomor APMS : 66.0626 yang ada di Desa Gudang Hilir Kecamatan Selimbau dituding lebih mengutamakan pelayanan kepada pemilik kios ketimbang masyarakat setempat dan diduga bekerjasama dengan pemilik kios dalam membeli kebutuhan BBM jenis solar untuk kebutuhan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang ada di wilayah setempat.

Hal tersebut langsung dibantah oleh pengelolanya yakni Agusnadi Manager APMS terapung di Desa Gudang Hilir tersebut. Menurutnya pihaknya bukan hanya memberikan pelayanan BBM bersubsidi kepada pemilik kios, tetapi juga kepada masyarakat.

Begitu juga dengan penyaluran BBM subsidi ke PETI, menurutnya itu adalah tidak benar karena mereka tidak pernah melakukan hal tersebut.

Bahkan selama ini pihaknya selalu menjual BBM sesuai aturan yang telah ditentukan oleh Pertamina.

” Yang jelas kami tidak pernah memberi BBM untuk PETI. Kami menyalurkan BBM bersubsidi sesuai barcode yang ada dan telah terdaftar. Selain itu kami melayani BBM sesua rekomendasi dari desa dan barcode,” katanya, Sabtu (05/10/2024).

Agusnadi mengatakan, setiap hari APMS mereka selalu buka, begitu juga dengan minyak yang datang ke APMS tidak pernah dibawa ke tempat lain.

“Kalau pun ada masyarakat yang ngeluh tidak kebagian minyak, itu karena alokasi BBM sudah habis. Terus apa yang mau kita jual,” ujarnya.

Berita sebelumnya APMS di Desa Gudang Hilir ini dituding penjualan BBM bersubsidinya lebih mengutamakan pemilik kios ketimbang masyarakat setempat.

Bahkan APMS terapung ini diduga bekerjasama dengan pemilik kios dalam menyuplai kebutuhan BBM jenis solar untuk kebutuhan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang ada di wilayah setempat.

“Sudah hampir 6 bulan ini APMS terapung di Desa Gudang Hilir pelayannya lebih mengutamakan pemilik kios,” kata AS warga Kecamatan Selimbau saat dihubungi, Sabtu (05/10/2024).

AS mengatakan, bahwa BBM baik solar maupun pertalite setiap minggu ada 6-8 tangki selalu masuk ke APMS di Selimbau ini, hanya saja dirinya heran kenapa masyarakat setiap ingin membeli minyak ke APMS tersebut selalu kosong.

“Tapi faktanya APMS ini lebih mengutamakan penyuplaian BBM nya ke kios-kios dan daerah danau,” ujarnya.

AS mengatakan, masyarakat Selimbau ini hanya berharap dari APMS ini dapat mengatur jadwal bagi masyarakat untuk mendapatkan minyak bersubsidi. “Inikan sama sekali tidak ada jadwal bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan minyak subsidi ini. Jadi terkadang masyarakat itu ada yang datang ke APMS itu, tapi terkadang dapat minyak, ada juga tidak,” kesalnya.

AS pun meyakini jika minyak subsidi terutama solar itu ada dijual untuk kebutuhan PETI melalui kios-kios tersebut. “Dari kios-kios inilah mereka menjual solar itu ke penyalur PETI,” ucapnya.

Hal serupa diungkapkan BI warga Selimbau, menurutnya masyarakat setempat juga memang kesulitan untuk mendapatkan BBM bersubsidi di APMS terapung di Desa Gudang Hilir ini.

“Padahal ketika ada minyak yang tengah bongkar di APMS tersebut, pengelola APMS mengatakan bahwa minyak ini jatahnya orang lain,” ujarnya.

Padahal kata BI, masyarakat mengharapkan bagaimana mereka juga bisa merasakan BBM subsidi tersebut. Dengan paling tidak seminggu sekali masyarakat juga bisa membeli.

“Padahal minyak itu selalu masuk ke APMS, sementara masyarakat tidak pernah dapat minyak. Harusnya kan APMS ini mengutamakan masyarakat dahulu karena BBM bersubsidi,” kesalnya.

BI berharap dari APMS terapung ini dapat berlaku adil, dimana mereka itu dapat menyisihkan minyak untuk masyarakat, jangan lebih mengutamakan pemilik kios.

“Jadi masyarakat dan pemilik kios sama-sama merasakan BBM bersubsidi,” tuturnya.

Lanjut BI, untuk pemilik kios membeli minyak ke APMS tersebut dengan harga Rp11 ribu, sementara dari kios menjual ke masyarakat dengan harga Rp14 ribu.

“Saya juga yakin kios yang menjual BBM subsidi jenis solar itu jual untuk kebutuhan PETI,” ucapnya.

BI mengatakan, permasalahan ini sudah beberapa kali dibahas tingkat kecamatan namun tidak ada titik temunya.

“Kita berharap bagaimana masyarakat juga bisa merasakan BBM bersubsidi ini dengan adil,” harapnya.

Sementara M. Yamin Kepala Desa Gudang Hilir Kecamatan Selimbau mengaku belum memonitor permasalahan keluhan masyarakat dalam mendapatkan minyak.

“Kalau dulu pada musim kemarau memang ada keluhan masyarakat dalam mendapatkan minyak. Tapi kalau sekarang aman-aman saja,” tuturnya.

Yamin mengatakan, dulu memang ada pertemuan di kantor Camat Selimbau antara pihaknya dengan APMS. Dimana hasil pertemuan tersebut ada perjanjian bahwa dari APMS ketika ada minyak masuk dalam tiga berjurut, dari pihak APMS lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian selebihnya baru pihak APMS melayani para pemilik kios.

“Cuma sampai sekarang, saya tidak monitor lagi bagaimana perkembangannya,” pungkas Yamin. (Opik)

 

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop