Hari ini : Rabu, 23 April 2025
Senin, 28 Oktober 2024

Parah, Proyek Pembangunan SMKN Silat Hulu Bernilai Rp2,2 Miliar Diduga Gunakan Batu Sungai Setempat 

Material batu sungai yang digunakan dalam proyek pembangunan SMKN Silat Hulu
Material batu sungai yang digunakan dalam proyek pembangunan SMKN Silat Hulu
Material batu sungai yang digunakan dalam proyek pembangunan SMKN Silat Hulu
Material batu sungai yang digunakan dalam proyek pembangunan SMKN Silat Hulu

JurnalisKapuasHulu.com – Proyek Pembangunan SMK 1 Silat Hulu tepatnya Dusun Sumber Maju Desa Landau Badai diduga asal-asalan karena tidak sesuai spesifikasi dan Rincian Anggaran Biaya (RAB). Parahnya lagi proyek bernilai Rp2,2 miliar dari APBD Provinsi Kalbar tahun anggaran 2024 tersebut menggunakan material batu yang berasal dari sungai tempat dilaksanakannya kegiatan tersebut.

Bahkan dari pekerja setempat mengakui bahwa pembangunan SMKN Silat Hulu tersebut menggunakan batu dan pasir yang disedot dari sungai Pengga.

“Jadi batu dan pasir yang digunakan ini berasal sedotan sungai Pengga,” kata pekerja yang enggan disebutkan namanya.

Ia mengatakan, untuk pengambilan batu pasir dan batu saja itu ada dua kelompok kerja. Dimana untuk pengambilan batu pasir ada 6 orang yang melakukan penyedotan ke sungai, sementara untuk  pengambilan batu ada 5 orang.

“Untuk penyedotan batu pasir itu sudah 2 Minggu, sementara penyedotan batu sendiri baru beberapa hari. Sebenarnya kami tidak paham juga dengan pekerjaan ini, karena kami hanya sebagai pekerja,” ujarnya.

Sementara Jimi Camat Silat Hulu menyampaikan, dirinya belum bisa banyak komentar dalam pembangunan proyek SMKN Silat Hulu tersebut karena sejauh ini dirinya belum ada mendapatkan laporan terkait pekerjaan tersebut.

“Jadi saya ini belum ada mendapatkan informasi terkait pembangunan SMKN Silat Hulu. Bagaimana saya mau berstatemen,” ucapnya.

Selain itu, kata Jimi, pembangunan SMKN Silat Hulu itukan merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi.

“Tapi jika saya sudah mendapatkan informasi dan masukan, nanti saya akan atur jdwal untuk melakukan pengecekan kelapangan,” ungkapnya.

Terkait pemeriksaan pembangunan SMKN Silat Hulu sesuai atau tidak kata Jimi harus diuji di laboratorium dan harus ada konsultannya.

“Jadi banyak parameternya yang menyatakan pekerjaan itu tidak sesuai dengan spesifikasi,” tuturnya.

Sambung Jimi, sebenarnya terkait pekerjaan pembangunan SMKN Silat Hulu, harusnya dari Kades setempat yang memproses dan melaporkannya.

“Jadi pak Kadeslah yang melaporkan ini kepada kita,” ucapnya.

Perlu diketahui proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Kalbar tahun anggaran 2024 ini mendapatkan nilai kontrak yang tidak sedikit, yaitu sebesar Rp2,2 miliar. Proyek ini dikerjakan oleh CV Permata Sejahtera yang beralamat di Kabupaten Kubu Raya.

Namun pada kenyataan pelaksanaan di lapangan, media ini menemukan ada beberapa kejanggalan diantaranya, Papan informasi yang belum terpasang setelah dimulainya pelaksanaan pembangunan berjalan sudah sebulan lebih. Kemudian kejanggalan lainnya yakni penggunaan besi untuk tiang pondasi dan tiang slop tidak sesuai sehingga pekerjaan ini diduga dikerjakan secara asal-asalan.  (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop