
JurnalisKapuasHulu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu mencatat angka pengangguran terbuka di Kabupaten Kapuas Hulu turun 2,19 persen dari jumlah angkatan kerja tahun 2023 sebesar 262 ribu orang. Angka pengangguran ini turun jika dibandingkan pada tahun 2022 lalu yakni 2,21 persen.
“Angka pengangguran di Kapuas Hulu banyak didominasi kaum perempuan, ” kata Amca Petugas BPS Kapuas Hulu, Senin (06/05/2024).
Amca menyampaikan, meskipun angka pengangguran di Kapuas Hulu tidak turun secara signifikan, namun jumlah penurunan angka pengangguran tersebut patut diapresiasi karena dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu terus berupaya menurunkan angka pengangguran.
“Kita mau angka pengangguran ini lebih turun lagi. Kalau pun tidak bisa kita minta angka tersebut tetap, ” harapnya.
Amca mengatakan, turunnya angka pengangguran di Kapuas Hulu dipicu beberapa hal diantanya banyaknya kegiatan atau even yang digelar di Kecamatan atau Kabupaten sehingga banyaknya muncul Usaha Kecil Menengah (UKM) membuat masyarakat bisa meningkatkan pendapatannya.
Hal lain ialah bencana yang terjadi pada tahun lalu tidak separah sebelumnya, kemudian banyaknya petani di Kabupaten Kapuas Hulu meskipun penghasilannya rendah bahkan hasilnya tidak dijual tetap dikategorikan sebagai pekerja dan tidak masuk dalam kategori pengangguran.
“Belum lagi banyaknya penerimaan PPPK yang dilakukan oleh Pemkab Kapuas Hulu. Ini juga jadi faktor mengurangi pengangguran, ” ucapnya.
Lanjut Amca, angka pengangguran ini akan lebih turun lagi jika nanti Kratom atau Purik ini sudah memiliki kepastian dalam legalitaa hukumnya karena masyarakat juga banyak menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai petani Kratom.
“Untuk saat inikan harga Kratom belum stabil dan belum ada legalitasnya. Jika Kratom ini sudah memiliki legalitas hukum, saya yakin pengangguran di Kapuas Hulu akan berkurang,” ucapnya.
Untuk itu Amca berharap bagaimana Pemerintah Daerah dapat membuat inovasi baru dalam menciptakan peluang kerja dan membuat even atau kegiatan yang membuat pendapatan masyarakat semakin meningkat sehingga pengangguran semakin turun.
“Karena banyak juga sarjana yang menganggur, kalau bisa mereka diberdayakan untuk menciptakan pekerjaaan sendiri, ” pungkasnya. (opik)