Hari ini : Rabu, 23 April 2025
Selasa, 17 Desember 2024

AMAN Kapuas Hulu Sosialisasikan Perencanaan Pembangunan Wilayah Adat, Pemerintah  Daerah Diharapkan Dapat Bersinergi

Herkulanus Sutomo Manna Ketua AMAN Kapuas Hulu saat memberikan sambutan dalam acara sosialisasi model perencanaan wilayah adat masyarakat adat Kabupaten Kapuas Hulu
Herkulanus Sutomo Manna Ketua AMAN Kapuas Hulu saat memberikan sambutan dalam acara sosialisasi model perencanaan wilayah adat masyarakat adat Kabupaten Kapuas Hulu

JurnalisKapuasHulu.com – Pengurus Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Kapuas Hulu melakukan pertemuan dan sosialisasi model perencanaan wilayah adat masyarakat adat Kabupaten Kapuas Hulu.

Sosialisasi ini dilakukan terhadap tiga kelompok masyarakat adat yakni masyarakat adat Menua Kulan Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu, Menua Ungak Desa Langan Baru Kecamatan Embaloh Hulu dan Menua Sungai Tebelian Desa Langan Baru Kecamatan Embaloh Hulu di aula Bappeda Kapuas Hulu, Selasa (17/12/2024).

Herkulanus Sutomo Manna Ketua AMAN Kapuas Hulu menyampaikan, tujuan kegiatan sosialisasi ini  untuk menginformasikan kepada Pemerintah Daerah bahwa masyarakat adat ini sudah ditetapkan dalam SK Bupati dan Kementerian Lingkungan Hidup.

“Untuk itu masyarakat adat ini telah membuat rencana kelola terhadap pembangunan wilayah masyarakat adatnya selama 5 tahun, supaya apa yang sudah mereka rencanakan pembangunanya wilayah adatnya dapat bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kapuas Hulu,” ujar pria akrab disapa Tomo ini.

Tomo mengatakan, dengan masyarakat adat sudah membuat perencanaan pembangunan wilayah adatnya, maka ketika Pemerintah Daerah Kapuas Hulu saat merencanakan suatu pembangunan maupun pemberdayaan untuk mereka, tentunya Pemerintah Daerah sudah ada tujuannya. Termasuk juga dari NGO yang memiliki program kedepan untuk masyarakat adat.

“Sehingga Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Desa hingga NGO tidak bingung lagi program apa yang mau mereka bangun nanti. Karena masyarakat adat sudah memetakan dan merencanakan wilayah mereka. Yang jelas ini untuk mempermudah Pemerintah Daerah dalam mempertimbangkan membuat rencana prioritas pembangunan mereka,” jelas Tomo.

Lanjut Tomo, selama ini secara umum keluhan masyarakat adat itu adalah soal pembangunan infrastruktur, kemudian mereka ingin ada peningkatan ekonomi melalui potensi sumber daya alamnya.

“Karena selama ini masyarakat adat juga kebingungan untuk menjual potensi alam mereka, kemana mereka harus menjualnya. Paling tidak dengan sosialisasi ini, pemerintah dapat memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat adat selama ini,” harapnya.

Sementara Triwati Asisten Ekbang pada Setda Kapuas Hulu menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu  mengapresiasi setinggi-tingginya kepada AMAN  dan Rangkong Indonesia yang telah menginisiasi kegiatan penting ini. Upaya kolaboratif seperti ini adalah wujud nyata dari komitmen bersama dalam menjaga kelestarian adat istiadat, sumber daya alam, dan keberlanjutan lingkungan hidup.

“Kabupaten Kapuas Hulu sebagai salah satu wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya adat memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa kearifan lokal tetap menjadi bagian integral dari pembangunan daerah. Wilayah adat adalah warisan tak ternilai yang harus kita lindungi, tidak hanya sebagai identitas komunitas, tetapi juga sebagai aset yang berkontribusi terhadap kelestarian ekosistem dan kehidupan masyarakat secara berkelanjutan,” jelas Trim

Untuk itu kata Tri, model pengelolaan wilayah adat yang akan disosialisasikan hari ini adalah langkah strategis untuk memperkuat peran masyarakat adat dalam menjaga dan mengelola wilayahnya secara mandiri, sesuai dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, komunitas adat di Manua Ungak, Manua Kulan, dan Manua Sungai Tebelian dapat memahami model pengelolaan yang ditawarkan, sehingga mampu mengimplementasikannya dengan baik di lapangan,” ungkapnya.

Tri pun mengingatkan, sosialisasi ini bukan hanya sekadar diskusi. Ini adalah langkah awal dari perjalanan panjang untuk memperjuangkan hak masyarakat adat dalam mengelola wilayah adatnya dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu akan senantiasa berkomitmen untuk mendukung penguatan kapasitas masyarakat adat agar dapat menjalankan peran tersebut secara optimal.

“Saya juga ingin menekankan pentingnya kolaborasi dalam setiap upaya pelestarian adat dan lingkungan. Semangat gotong royong dan sinergi antar pihak adalah kunci keberhasilan program ini. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh peserta yang hadir hari ini untuk aktif berpartisipasi, berdiskusi, dan memberikan masukan yang konstruktif demi penyempurnaan model pengelolaan wilayah adat ini,” pungkasnya. (Opik)

 

Berita Populer

Go toTop