JurnalisKapuasHulu.com – Pelaksanaan ibadah di malam Ramadhan nampaknya agak terusik dengan matinya lampu listrik dari PLN di sejumlah wilayah di Putussibau. Akibatnya pelaksanaan shalat tarawih dan juga tadarusan di masjid-masjid menjadi terganggu.
Pelaksanaan Tarawih malam pertama, Jumat (28/6/2025) awalnya berjalan dengan lancar, namun tiba-tiba mati lampu listrik. Akibatnya pelaksanaan tarwih malam pertama serta tadarusan di masjid-masjid menjadi terganggu dan gelap gulita.
Kondisi listrik yang mati saat pelaksanaan ibadah di malam Ramadhan tentunya sangat mengganggu sekali umat muslim yang menjalankan ibadah. Seharusnya dalam bulan Ramadhan PLN harus sudah bisa diatasi jika ada kerusakan mesin.
“Listrik ini tiba-tiba padam disaat umat muslim melaksanakan ibadah Tarawih sekitar pukul 19.45 Wib,” kata Samsudin Jamaah Tarawih di salah satu Masjid di Kedamin Putussibau.
Menurutnya listrik yang mati mendadak di malam pelaksanaan tarwih pertama ini seharusnya tidak mesti terjadi kalau pihak PLN sungguh-sungguh untuk mengatasi kerusakan pada mesin pembangkitnya.
“Alangkah indahnya di bulan puasa ini ada sedikit kerjasama PLN sehingga tidak terjadi pemadaman di saat-saat orang Islam sedang melaksanakan sholat tarawih,” ungkapnya.
Atas pemadaman listrik ini, dirinya mengaku kesal dengan PLN Putussibau karena adanya pemadaman listrik ini.
“Harusnya PLN dapat mengantisipasi jangan sampai umat Muslim saat menjalan ibadah Puasa listriknya hingga padam,” kesalnya.
Ditambahkan Dahlan warga Putussibau mengatakan, pemadaman arus listrik terjadi sekitar pukul kurang lebih 20.00 Wib dan hingga saat ini listrik juga belum menyala.
“Memang kondisi listrik padam ini disertai dengan hujan juga,” ucapnya.
Warga lainnya Afriza menyebutkan seharusnya jauh-jauh hari PLN sudah bisa mengantisipasi kondisi yang ada, karena memang berdasarkan pengalaman pada bulan Ramadhan pemakaian listrik sangat tinggi.
“Kesal juga dibuat PLN ini. Tadi kami shalat tarawih sempat gelap-gelapan. Untungnya masjid kami punya ‘genset’ dan syukurnya listriknya padam tidak sampai berjam-jam,” katanya.
Menurutnya PLN harusnya menjaga betul dari terjadinya pemadanan arus selama bulan suci Ramadhan sebagai bentuk saling menghargai orang lain beribadah.
“Kalaupun ada pemadaman paling tidak sudah ada pemberitahuan jangan sampai masyarakat kalang kabut dan membawa persiapan penerang saat berangkat ke rumah ibadah,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, listrik di Putussibau tepatnya di wilayah Kedamin Kecamatan Putussibau Selatan masih dalam kondisi padam. (Opik)