Hari ini : Selasa, 22 April 2025
Senin, 10 Maret 2025

Banyak OPD di Kapuas Hulu Tak Bayar Zakat 

Pj Ketua Baznas Kapuas Hulu Nasution
Pj Ketua Baznas Kapuas Hulu Nasution
Pj Ketua Baznas Kapuas Hulu Nasution
Pj Ketua Baznas Kapuas Hulu Nasution

JurnalisKapuasHulu.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kapuas Hulu mencatat banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) muslim dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak bayar zakat profesi.

“Untuk dari bulan Januari hingga Maret 2025 saat ini saja dari 34 OPD baru 11 yang bayar Zakat,” kata Pj Ketua BAZNAS Kapuas Hulu Nasution, Senin (10/3).

Nasution mengatakan, dari beberapa OPD yang ASN muslim yang  belum bayar zakat tersebut diantaranya Sekwan DPRD Kapuas Hulu, Inspektorat, Bappeda, Dinas Sosial, Satpol PP, Kesbangpol, Dinas Penanaman Modal, Dinas Perdagangan, DPMD dan masih banyak lainnya. Tak hanya dari OPD yang tak bayar zakat, namun dari Intansi kecamatan pun banyak ASN nya yang tak bayar zakat.

“Tapi yang tertib dan terbaik dalam membayar zakat ini Dinas Kesehatan dan Kecamatan Kalis,” ujarnya.

Nasution mengatakan, dirinya juga kurang tahu kenapa ASN di beberapa OPD tidak mau bayar zakat, padahal zakat ini merupakan suatu kewajiban. Sementara pihaknya sudah berupaya bagaimana mendorong ASN ini untuk membayar pajak profesinya.

“Kita sudah sering melakukan sosialisasi kepada ASN untuk sadar dan paham betapa pentingnya bazar zakat ini,” ujarnya.

Terhadap persoalan ini kata Nasution, pihaknya juga sudah menyampaikan surat ke Bupati Kapuas Hulu agar para ASN dapat mematuhi Perbup Nomor 64 tahun 2017 tentang pemungutan zakat.

“Kita berharap pak Bupati dapat mendorong agar ASN di Kapuas Hulu dapat sadar dalam membayar zakat,” harapnya.

Nasution mengatakan, bahwa untuk penerimaan zakat pada tahun 2024 lalu mencapai Rp860 juta, jumlah tersebut tentunya tak tercapai dari target yang ditetapkan.

“Kita itu ditargetkan Baznas RI pengumpulan zakat itu sebesar Rp1-1,2 miliar,” tuturnya.

Lanjut Nasution, untuk target pengumpulan zakat tahun 2025 ini masih sama. Dirinya yakin jika semua OPD di Kapuas Hulu ini mau membayar zakat maka target tersebut akan tercapai bahkan bisa lebih.

“Kita juga sangat menyayangkan juga banyak OPD yang tak byar zakat profesi,” ungkapnya.

Selama ini kata Nasution, zakat yang dibayar OPD Kapuas Hulu kepada Baznas selalu disalurkan kepada yang berhak menerimanya yakni sesuai dengan 8 Asnaf.

Selama ini hasil pengumpulan zakat ini selalu salurkan untuk kegiatan rutinitas seperti membayar insentif guru ngaji, insentif Da’i pedalaman, pemberian beasiswa, kita bantu untuk Lansia, Dhuapa hingga ODGJ.

“Tak hanya itu, kita juga berikan bantuan berobat untuk pasien non BPJS, bantuan biaya pengiriman pasien ke Pontianak, untuk Fardu kifayah. UMKM, fakir miskin, mualaf. Safari ramadan. Bedah rumah ada, Kegiatan keagamaan organisasi. Sunatan massal. Bahkan tahun lalu  350 paket di bulan Ramadhan yang kita salurkan,” jelasnya.

Menurutnya, zakat merupakan instrumen sosial penting yang dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberdayakan masyarakat kurang mampu. Zakat bukan hanya kewajiban agama, tapi juga bentuk tanggung jawab sosial.

“Karena berzakat untuk membersihkan harta yang kita punya. Sekaligus untuk memberikan kesamaan penghidupan kepada masyarakat,” ujarnya

Sambungnya, penyaluran zakat melalui Baznas dapat mendukung transparansi dan akuntabilitas, serta memastikan zakat yang terkumpul disalurkan tepat sasaran. Dengan partisipasi para ASN tersebut, diharapkan program-program Baznas dapat menjangkau lebih banyak mustahik.

” Saya berharap kesadaran dan partisipasi ASN muslim dalam berzakat semakin meningkat, sehingga tujuan untuk menciptakan kesejahteraan sosial dapat tercapai,” pungkasnya. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop