
JurnalisKapuasHulu.com – PT PLN ULP Putussibaui telah menyetorkan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar kurang lebih Rp10 miliar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu setiap tahunnya.
“Untuk perbulan kita setor PPJ ke Pemkab Kapuas Hulu sebesar Rp800-900 juta melalui Bapenda,” kata Manager PT PLN ULP Putussibau A’am Amrullah, Rabu (12/3).
Aam mengatakan, omzet yang diterima Pemkab Kapuas Hulu merupakan hasil pajak 10 persen yang dipungut dari para pengguna listrik PLN Kapuas Hulu.
“Jadi kita itu memiliki 65 ribu pelanggan di Kapuas Hulu diluar Kecamatan Silat Hilir. Pelanggan kita ini didominasi Pra bayar 53 ribu dan sisanya pasca bayar,” ujarnya.
Aam mengatakan, untuk PPJ yang disetor ke Pemda Kapuas Hulu tersebut dirinya sama sekali juga tidak tahu digunakan untuk apa, karena itu merupakan kebijakan dari Pemerintah Daerah.
“Untuk penggunaan PPJ yang kita setor kita tidak tahu. Selama ini jika kita lihat setoran tersebut bukan untuk PJU saja melainkan digunakan untuk lain dimana sesuai kebijakan dan prioritas dari Pemerintah Daerah,” ucapnya.
Sementara Serli Kepala Dinas Perhubungan Kapuas Hulu menyampaikan, pihaknya tahun 2024 lalu hanya mendapatkan dana PPJ dari PLN yang diberikan oleh Pemkab Kapuas Hulu sebesar Rp500 juta, dimana uang tersebut digunakan untuk pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU).
“Untuk tahun 2025 ini kita mendapatkan Rp580 juta saja yang dijadikan program proyek pemeliharaan PJU khususnya Putussibau Kota dan Kedamin,” ujarnya.
Serli mengatakan, dengan pemberian dana pemeliharaan PJU tersebut tentunya masih sangat kurang jika menginginkan Kapuas Hulu ini terang. Karena masih banyak tiang PJU yang harus diperbaiki agar bisa menyala.
“Kita di Kapuas Hulu ini ada 2000-3000 unit tiang PJU yang menjadi tanggung jawab kita. Sementara yang menyala itu kurang dari seribu,” jelas Serli.
Maka dari itu kata Serli, pihaknya meminta kepada Pemkab Kapuas Hulu agar dapat menambah dana pemeliharaan PJU tersebut agar Kapuas Hulu bisa terang terutama ibukota Kabupaten dan daerah Kedamin.
“Sekarang saja masih banyak tiang PJU yang belum nyala seperti di Kampung Jati, Jalan Penjara, jalan di MAN 1 Putussibau dan lainnya. Maka dari itu jika ingin semua PJU itu menyala, maka pemerintah daerah perlu menambah dana pemeliharaan,” ujarnya.
Sementara Adin warga Kelurahan Hilir Kantor Kecamatan Putussibau Utara mengaku bahwa PJU di tempat mereka tidak ada yang menyala.
“Seperti di Prajurit Jalan Hasanudin semua lampu jalan tidak ada yang menyala dan ini sudah bertahun-tahun,” ucapnya.
Dirinya berharap pemerintah daerah Kapuas Hulu dapat memperhatikan persoalan ini, mengingat keberadaan lampu jalan ini sangat penting juga bagi masyarakat jika sudah malam hari.
“Karena di Prajurit itu masih masuk wilayah dalam kota. Bayangkan saja didalam kota saja masih gelap, apalagi yang lain,” (Opik)