
JurnalisKapuasHulu.com – Stok vaksin antirabies (VAR) di Kabupaten Kapuas Hulu kosong tahun 2025. Padahal kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) masih terjadi.
Marytiningsih Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kapuas Hulu menyampaikan, hingga Maret 2025 kasus gigitan HPR saat ini berjumlah 80.
“Paling banyak terjadi kasus gigitan HPR ini ada di Kecamatan Seberuang dan Semitau. Tapi ketersediaan stok vaksin antirabies kita kosong,” katanya, Senin (21/4).
Marytiningsih mengatakan, untuk vaksin anti rabies, pihaknya tidak bisa lagi mengharapkan bantuan lagi dari Pemerintah Provinsi Kalbar, karena untuk pengadaan vaksin anti rabies ini harus dari Pemerintah Daerah masing-masing yang melakukan penganggarannya untuk membeli vaksin tersebut.
“Sementara kita tahun ini tidak ada menganggarkan untuk pembelian vaksin anti rabies,” ujarnya.
Perempuan disapa Ningsih ini mengatakan, jika di Kapuas Hulu terjadi kasus gigitan HPR dan terindikasi positif rabies, pihaknya tentunya akan meminta tambahan anggaran kepada Pemerintah Daerah.
“Tapi selama ini kita, ada pun kasus gigitan HPR ini belum mengarah positif rabies,” ucapnya.
Selain itu kata Ningsih, masyarakat juga sudah paham ketika mereka digigit HPR langsung melakukan pencegahan dini dengan melakukan pemeriksaan langsung ke Puskesmas terdekat.
“Kemudian dari kita juga, jika terjadi kasus gigitan HPR, kita langsung koordinasi dengan Puskesmas dan PPL. Dari PPL ini kita minta mereka amati hewan yang gigit manusia tersebut. Jika memungkinkan kita minta hewan tersebut dipotong untuk diuji laboratorium hewan Pontianak,” ujarnya.
Menurut Ningsih, jika sebelum 14 hari HPR yang menggigit manusia itu mati maka HPR tersebut terindikasi mengandung virus rabies, tapi memang perlu diuji kembali untuk memastikan itu.
“Maka dari itu untuk memastikan orang itu terkena rabies atau tidak, perlu diagnosa terlebih dahulu hewannya, maka dari itu masyarakat jangan langsung membunuh hewan tersebut,” harapnya.
Ningsih pun mengimbau warga yang digigit anjing atau kucing segera membersihkan luka dengan sabun. Setelah itu segera ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. (Opik)