Hari ini : Rabu, 14 Mei 2025
Selasa, 13 Mei 2025

Polnep Pontianak Teliti Sengkubak, Daun Spesial Berkhasiat Bagi Kesehatan dari Tanah Kalbar 

Tim riset saat menyerahkan perjanjian kerjasama ke Desa Melapi dalam melakukan penelitian daun Sengkubak
Tim riset saat menyerahkan perjanjian kerjasama ke Desa Melapi dalam melakukan penelitian daun Sengkubak

JurnalisKapuasHulu.com – Daun Sengkubak tidak hanya sekadar penyedap masakan pengganti vetsin bagi sebagian masyarakat di Kalimantan Barat. Lebih dari itu, Sengkubak selain baik untuk kesehatan, juga dipercaya oleh masyarakat yang mengkonsumsinya bisa berumur panjang.

Tanaman ini tidak sembarangan tempat bisa hidup. Sengkubak tidak bisa hidup di tanah yang tidak subur. Makanya, jangan coba-coba tanam kalau tidak dipelihara dengan benar, karena memang tanaman ini cukup spesial.

Untuk di Kapuas Hulu tanaman Sengkubak ini ditemukan di Desa Melapi Kecamatan Putussibau Selatan. Untuk itu Polnep Pontianak berkolaborasi bersama Desa Melapi dan SMKN 2 Putussibau melakukan penelitian pemanfaatan daun bernama latin Pycnarrhena Cauliflora ini.

Inisiatif ini menggabungkan kearifan lokal masyarakat Dayak dengan pendekatan sains modern untuk menciptakan alternatif penyedap makanan yang sehat dan berkelanjutan.

Serah Terima perjanjian kerja sama antara tim Peneliti dengan pihak SMK 2 Putussibau
Serah Terima perjanjian kerja sama antara tim Peneliti dengan pihak SMK 2 Putussibau 

Dodi Radiansyah Ketua Penelitian menyampaikan, daun Sengkubak adalah daun dari tumbuhan liar hutan khas Kalimantan Barat yang digunakan sebagai penyedap rasa alami, mirip dengan vetsin. Daun ini mengandung asam glutamat, inposin 5-monofosfat (IMP), dan guanosin 5-monofosfat (GMP) yang memberikan rasa gurih.

“Daun sengkubak dikenal dalam tradisi masyarakat Dayak sebagai penyedap masakan. Melalui penelitian ini, tim peneliti dari Politeknik Negeri Pontianak akan menguji kandungan Glutamat alaminya, potensi ekonomis, serta metode pengolahannya menjadi produk Bio-Vetsin,” katanya, Selasa (13/5).

Dodi Radiansah mengatakan, bahwa penelitian ini akan mengangkat budaya lokal masyarakat Kapuas Hulu dalam pemanfaatan penyedap rasa dari daun Sengkubak.

“Penggunaan daun Sengkubak sebagai pengganti vetsin sangat baik bagi kesehatan tubuh. Kandungan alami yang ada dalam daun Sengkubak, dipercaya memperkuat daya tahan tubuh. Selain itu juga untuk memperlancar peredaran darah, mencegah gangguan pencernaan,” ungkapnya.

Menurutnya, Sengkubak tumbuh subur di hutan. Umumnya batang atau perpanjangan akarnya melilit di pohon. Pemanfaatan daun Sengkubak untuk pengganti vetsin.

“Karena airnya hijau, banyak mengandung zat hijau daun yang bagus untuk tubuh kita, kalau kita gosok diperas pakai air hijau airnya, seperti pandan,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, penyedap rasa warisan leluhur ini diyakini khasiatnya agar hidup sehat dan panjang umur.

Proses pengeringan daun Sengkubak
Proses pengeringan daun Sengkubak

“Bumbu warisan nenek moyang sudah teruji dan terbukti. Nenek moyang dulu jarang, tidak pernah yang sakit jantung, diabetes, kangker, tumor. Jarang kan kita dengar. Padahal, kalau kita tinjau dari sisi kehidupan mereka, sangat sederhana, tapi berumur panjang. Itu bukti bahwa bumbu makanan tradisional sangat baik bagi kesehatan,” jelasnya

Sementara Kepala Desa Melapi Sekundus Luat Maring menyatakan, Ini langkah awal untuk memberdayakan sumber daya hutan sekaligus meningkatkan ekonomi warga.

“Untuk kita dukung upaya dari Polnel Pontianak melakukan penelitian terhadap pemanfaatan daun Sengkubak ini,” ujarnya.

Sementara itu Marcieny Kepala Sekolah SMKN 2 Putussibau menekankan pentingnya kolaborasi sekolah dengan perguruan tinggi dalam penelitian berbasis lokal.

“Kedepannya hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan potensi dari daun Sengkubak dan dapat di produksi secara komersil sebagai produk pangan alami,” pungkasnya. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop