JurnalisKapuasHulu.com – Masyarakat berpenghasilan rendah di Kapuas Hulu, akan menerima bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa beras. Bantuan tersebut akan disalurkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Perum Bulog.
Kartika Kepala Cabang Perum Bulog Putussibau menyampaikan, jumlah Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Kapuas Hulu sebanyak 15.002 orang. Jumlah tersebut berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dimutakhirkan oleh Kementerian Sosial bersama Badan Pusat Statistik.
Kartika menjelaskan, nantinya masyarakat yang terdata akan menerima bantuan sebanyak 20 Kg beras untuk alokasi 2 bulan yakni Juni dan Juli. Pihaknya menilai, program ini merupakan upaya dari pemerintah untuk menekan angka inflasi dan meningkatkan ekonomi.
“Ini ada 2 alokasi untuk Juni dan Juli, masing-masing 10 kg. Jadi karena dirapel di bulan ini otomatis 1 PBP mendapatkan 20 kg yang terkonversi menjadi 2 karung,” katanya belum lama ini.
Kartika mengatakan, beras bantuan Cadangan Pangan Pemerintah ini hingga hari ini belum dibagikan, karena pihaknya lagi mempersiapkan untuk angkutan terlebih dahulu karena tidak bisa langsung. Selain itu pihaknya juga menunggu data PBP secara by name by address dari Bapanas.
“Tapi yang jelas bulan ini bantuan beras CPP Pemerintah ini dipastikan tersalurkan semua, namun kita belum bisa memastikan apakah penyaluran CPP ini tepat waktu atau tidak Kapuas Hulu wilayahnya sangat luas,” ujarnya.
Lanjut Kartika, dalam penyaluran bantuan CPP ini, pihaknya tentu tidak bisa melakukannya sendiri dan akan membutuhkan bantuan dari orang lain.
“Paling nanti bantuan CPP ini kita salurkan hingga ke desa, nanti kita minta bantu aparat desa menyalurkan bantuan ini kepada PBP langsung,” ungkapnya.
Sambungnya, pihaknya juga kurang tahu kenapa bantuan beras CPP ini hanya dilakukan pemerintah pusat untuk bulan Juni dan Juli saja, kenapa tidak dilakukan diawal bulan.
“Kami Bulog hanya sebagai penyalur beras saja. Namun tang jelas bantuan CPP ini sebagai stimulus ekonomi dari Pemerintah Pusat untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah,” pungkasnya. (Opik)