
JurnalisKapuasHulu.com – Kehilangan seorang Pastor yang dihormati oleh warganya dapat menyebabkan kesedihan mendalam dan rasa kehilangan yang signifikan. Warga merasa kehilangan karena Pastor tersebut bukan hanya pemimpin rohani, tetapi juga figur yang dekat, tempat mereka mencari bimbingan, dan seringkali menjadi bagian penting dari kehidupan komunitas mereka.
Seperti kesedihan yang dirasakan masyarakat Desa Riam Tapang Kecamatan Silat Hulu. Dimana mereka harus kehilangan putra terbaiknya yakni Pastor Petrus Juli, Pr yang meninggal dunia di Sintang, Sabtu (12/7).
Pastor Petrus Juli, Pr ini adalah seorang Imam diosesan Keuskupan Sintang dan mengampu tugas sebagai Kepala Sekolah SMA Panca Setya Sintang.
Minggu 13 Juli 2025, Almarhum di makamkan di Sintang. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Desa Riam Tapang, Antonius yang juga merupakan saudara sepupu kandung dari Almarhum. Dia hadir bersama masyarakat dan keluarga besar. Mereka hadir menyampaikan rasa duka cita mendalam dari Desa Riam Tapang tempat almarhum lahir dan dibesarkan.
“Kita berkumpul dalam suasana duka yang mendalam. Duka karena kita kehilangan sosok yang sangat berarti, baik bagi keluarga, bagi Gereja, bagi dunia pendidikan, maupun bagi kami masyarakat Desa Riam Tapang. Desa tempat mendiang Pastor Petrus Juli lahir dan dibesarkan.” kata Antonius Kepala Desa Riam Tapang Kecamatan Silat Hulu, Senin (14/7).
Antonius mengatakan, sebagai Kepala Desa dirinya merasa sangat terpanggil untuk menyampaikan bahwa kepergian Pastor Petrus Juli adalah kehilangan yang amat besar bagi mereka.
” Namun lebih dari itu, kami juga hadir dengan hati penuh syukur, karena beliau telah menjalani hidupnya dengan penuh pengabdian, kasih, dan pelayanan.” tuturnya.
Kepala Desa Riam Tapang juga menjelaskan bahwa perjalanan hidup Almarhum selalu menjadi panutan, cahaya dan inspirasi. Almarhum adalah buah iman dari Desa Riam Tapang. Sebagai anak desa, Almarhum juga tidak pernah melupakan asal usulnya.
“Pastor Petrus Juli bukan hanya imam Tuhan, tapi juga cahaya dan inspirasi. Ia adalah buah iman dari desa kami, yang telah tumbuh menjadi sosok panutan. Dalam hidupnya, beliau membawa nama baik Desa Riam Tapang ke luar. Di dunia pendidikan sebagai Kepala Sekolah SMA Panca Setya Sintang, ke dalam karya pastoral sebagai Imam, dan ketengah masyarakat sebagai figur teladan yang rendah hati dan penuh perhatian.” jelasnya.
Lanjut Antonius, dirinya pun mengenang Pastor Petrus sebagai pribadi yang tidak pernah melupakan asal-usulnya. Dalam berbagai kesempatan tertentu. Pastor Petrus Juli selalu menyapa, mendoakan, dan memberikan semangat kepada warga desa. Banyak anak muda di sini yang terinspirasi oleh keteladanan hidupnya—baik dalam iman, pendidikan, maupun kesederhanaan hidupnya.” jelas Kades yang akrab disapa Anton.
Sambung Anton, dalam situasi sedih yang mendalam, sebagai umat beriman mereka percaya akan janji Tuhan yang sudah tertulis. Menjadi kekuatan dalam kedukaan mereka.
“Dalam kesedihan ini, kami percaya pada janji Tuhan, seperti tertulis dalam Injil Yohanes 14:2-3: Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
“Kami yakin, kini Pastor Petrus telah sampai di tempat yang dijanjikan itu—bersama Bapa di surga.” ucapnya.
Diakhir penyampaiannya, mewakili masyarakat Desa Riam Tapang, dirinya menyampaikan duka cita mendalam, ucapan terimakasih untuk semua pihak dan syukur atas kehidupan dan warisan nilai-nilai hidup yang ditinggalkan Almarhum Pastor Juli, Pr.
“Atas nama seluruh warga Desa Riam Tapang, saya menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya, namun juga rasa syukur dan bangga atas kehidupan dan warisan nilai-nilai hidup yang ditinggalkan oleh Pastor Petrus Juli . Kami akan terus mengenang beliau sebagai anak desa yang menjadi berkat bagi banyak orang. Selamat jalan Pastor Petrus Juli. Kebaikanmu tidak akan kami lupakan. Doa kami menyertaimu.” ujar Anton.
Sambung Anton, terakhir dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Uskup Sintang, para Pastor, Bruder dan Suster, Bupati Sintang, keluarga besar Pastor Petrus Juli, tenaga medis, serta umat sekalian yang sudah membantu, mengurus, dan merawat Almarhum sejak sakit sampai pada hari di makamkan.
“Hanya Tuhan yg bisa membalas kebaikan bapak/ibu dan saudara/i sekalian,” pungkas Anton. (Opik)