Hari ini : Minggu, 27 Juli 2025
Jumat, 18 Juli 2025

Diduga Tidak Beres, Usut Tuntas Pembangunan Jalan Nasional Badau – Empanang

Kondisi jalan Badau - Empanang belum lama dibangun namun sudah rusak sehingga masyarakat perbatasan mengeluh
Kondisi jalan Badau – Empanang belum lama dibangun namun sudah rusak sehingga masyarakat perbatasan mengeluh

JurnalisKapuasHulu.com – Kurang lebih setahun dikerjakan PT Adhi Karya, pembangunan jalan nasional di perbatasan Indonesia – Malaysia menghubungkan Kecamatan Badau dan Empanang di Kabupaten Kapuas Hulu sudah rusak parah. Pasalnya, kerusakan terjadi di beberapa titik, bahkan ada yang berlobang tanpa diperbaiki perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya.

Tidak beresnya pembangunan jalan perbatasan tersebut, warga perbatasan pun meminta untuk aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pembangunan jalan yang menghabiskan Rp191 miliar dana APBN tersebut.

“Seharusnya memang begitu (diusut tuntas). Jalan negara itu dititip ke pemerintah daerah untuk memeriksa pengerjaan yang ada.  Sekaligus bisa menata rapi pengerjaan jalan tersebut,” kata Didi Warga Perbatasan Kecamatan Empanang, Jumat (18/7).

Ia mengatakan, masyarakat perbatasan benar-benar mengeluh dengan kondisi jalan negara yang sudah dibangun saat ini namun belum lama dibangun sudah rusak.

“Masyarakat juga mengeluh dan diiming-imingi jalan bagus hingga ke Badau. Namun lihat jalan sudah seperti itu (rusak) makanya tidak salah jika masyarakat  komplain,” ungkapnya.

Didi mengatakan, bahwa dari pelaksana informasi nya akan melakukan rehab terhadap beberapa titik jalan yang rusak tersebut, tetapi sampai hari ini belum dilakukan.

“Ada belasan titik jalan yang rusak. Sebenarnya sebelum jalan ini rusak parah, seharusnya pihak kontraktor sudah harus memperbaikinya,” ungkapnya.

Sebelumnya Camat Empanang, Herman Goe menyampaikan ruas jalan Badau – Empanang yang belum lama dibangun PT Adhi Karya sudah mulai ada yang rusak.

“Kerusakan jalan tersebut di dekat disimpang empat PT SKK kurang lebih satu kilometer,” katanya, Selasa (29/4) lalu. .

Herman mengatakan, memang ada beberapa titik jalan yang dibangun sebelumnya pun tidak ada perbaikan. “Sekarang dua titik dimusim hujan ini, mungkin tidak lama lagi akan rusak serius,” tuturnya.

Dirinya berharap terhadap beberapa titik jalan yang rusak ada segera perbaikan dari perusahaan karena sebelum lebaran kemarin mereka perbaiki hanya saja tidak sampai di Badau area SMKN 1 Badau.

“Semoga msh ada perbaikan jalan ini dari perusahaan,” tuturnya.

Sebelumnya juga Pane Pasogit Camat Badau meminta kepada dinas terkait agar dapat mengecek langsung kondisi jalan ini.

“Kalau memang ada kelalaian pelaksana tentu harus bisa bertanggungjawab, karena masyarakat sangat resah dan merasa dirugikan,” keluhnya.

Pria disapa Ogit ini mengatakan, untuk mendapatkan pembangunan jalan di wilayah utara ini masyarakat Perbatasan harus menunggu kurang lebih 76 Tahun sejak indonesia merdeka.

“Begitu ada proyeknya malah hanya bisa bertahan seumur jagung. Kalau sudah rusak begini apakah kita harus menunggu puluhan tahun lagi untuk dapat akses jalan yang bagus, apalagi ini jalan paralel perbatasan menjadi lebih ironis lagi kondisinya seperti ini,” jelasnya.

Sebagai informasi, pembangunan ruas jalan nasional di daerah perbatasan RI-Malaysia Kecamatan Badau- Empanang wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat mulai dilaksanakan dengan anggaran Rp191 miliar bersumber dari APBN tahun 2021.

Ruas jalan Badau-Empanang itu dibangun dengan panjang 33,6 kilo meter dan lebarnya 6 meter dengan masa pekerjaan selama dua tahun saat itu. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop