Hari ini : Kamis, 31 Juli 2025
Kamis, 31 Juli 2025

Masyarakat Kapuas Hulu Keluhkan Harga Pertalite di Kios Tembus Rp15 Ribu Per Liter

Antrean BBM di salah satu SPBU di Kota Putussibau
Antrean BBM di salah satu SPBU di Kota Putussibau

JurnalisKapuasHulu.com – Warga Kabupaten Kapuas Hulu mengeluh dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan BBM subsidi Solar di kios pengecer saat ini tembus Rp12 ribu per liter, bahkan ada yang menjual Rp15 ribu per liter.

Harga tersebut terlampau tinggi dari yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni Pertalite tetap dijual dengan harga Rp10.000 per liter, sedangkan Solar Subsidi tetap di harga Rp 6.800 per liter.

Kondisi ini diperburuk dengan pelayanan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang hanya melayani pembelian tidak setiap hari dan tak jarang harus berdesakan dengan para pengantre.

“Kami sebagai masyarakat sangat kecewa rata-rata di SPBU minyak pertalite cepat habis, tetapi di kios – kios pengecer pada sepanjang jalan selalu ada dengan harga yang mahal, jadi apa yang sebenarnya terjadi,” kata Rusmandi warga Kapuas Hulu, Kamis (31/7).

Rusmandi juga mengeluhkan pelayanan pihak SPBU di Kota Putussibau dan sekitarnya yang terkesan lebih mengutamakan sekelompok pengecer yang mengantre, sehingga masyarakat umum tidak memiliki kesempatan mendapatkan langsung BBM di SPBU.

Bagaimana tidak, sejumlah SPBU atau pun APMS yang buka sekitar pukul 08.00 WIB, biasanya hingga pukul 16.00 WIB BBM jenis pertalite dan solar sudah habis.

“Dengan kondisi begitu kita terpaksa membeli di kios harganya mahal, Rp14-15 ribu ribu perliter di dalam Kota Putussibau, Kalau di daerah perhuluan mungkin lebih tinggi lagi,” keluhnya.

Ia berharap kondisi tersebut segera diatasi pemerintah, agar BBM jenis pertalite dan solar tidak semakin mahal dan langka.

Hal senada juga dikatakan Sarinah, ibu rumah tangga ini mengaku pernah hendak ikut mengantre di SPBU untuk membeli langsung pertalite, akan tetapi ia harus pulang dengan tangki motor kosong karena petugas SPBU mengumumkan kalau BBM jenis pertalite telah habis.

“Kami minta tolong kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum betul-betul mengawasi penyaluran BBM itu agar tidak di timbun oleh pihak yang mencari keuntungan, jangan semakin membebani masyarakat,” ucapnya.

Sementara Kepala Bagian Perekonomian, Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Budi Prasetyo mengakui bahwa adanya keterbatasan angkutan minyak ke daerah Kabupaten Kapuas Hulu.

“Itu dikarenakan kemarau saat ini pengambilan BBM ke depot Sanggau otomatis memakan waktu lebih lama dan biaya operasional angkutan bertambah,” ujar Budi.

Budi menyebutkan , dari 4 SPBU yang ada di Kota Putussibau, 1 SPBU milik BUMD Pemkab Kapuas Hulu yang masih tetap buka tiap hari selain hari minggu.

“Sedangkan 3 SPBU yang lain hanya buka 2 hari dalam seminggu dan selang seling. Ini yang menyebabkan pasokan BBM di Putussibau berkurang dan harga di eceran naik hingga 15rb/liter,” ujar Budi.

Untuk itu Budi menghimbau juga kepada pemilik kios agar tidak menaikan harga eceran BBM terlalu tinggi, karena ini tentu menyulitkan masyarakat yang kesehariannya membutuhkan BBM. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop