JurnalisKapuasHulu.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memang tidak secara langsung menyasar guru sebagai penerima utama, melainkan fokus utamanya adalah peserta didik di satuan pendidikan, dari PAUD hingga SMA/sederajat, untuk memastikan asupan gizi yang sehat dan mencukupi. Namun tampaknya Pemerintah Pusat mewacanakan kedepan program MBG ini guru akan menjadi sasarannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu Petrus Kusnadi menyambut baik jika guru dan tenaga pendidik akan menjadi sasaran dalam program MBG.
“Karena sebelumnya ada juga yang protes terhadap MBG ini, kenapa mereka tidak mendapatkan MBG, kenapa hanya anak murid saja,” katanya, Selasa (2/9).
Kusnadi mengatakan, di Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 55.486 peserta didik di satuan pendidikan, dari PAUD hingga SMA/sederajat akan menjadi sasaran MBG kedepan.
“Makanya diperlukan adanya penambahan dapur MBG di Kapuas Hulu. Sementara dapur MBG yang berjalan sudah ada dua yakni di Putussibau Utara dan Putussibau Selatan,” jelasnya.
Sementara itu Yogha Utama Waringin Ketua PGRI Kapuas Hulu menyampaikan jika program MBG benar-benar terealisasi dan guru juga menjadi sasaran program tersebut. Menurutnya sangat bagus dan dirinya pun bersyukur.
“Hanya saja kita berharap, dari Pemerintah Pusat agar dapat memprioritaskan terlebih dahulu pemenuhan gizi untuk siswa,” katanya.
Yogha mengatakan, jika semua pemenuhan gizi ini sudah merata baik di Kota hingga ke pelosok desa, barulah Pemerintah Pusat dapat memikirkan pemenuhan gizi ini untuk para guru.
“Lebih baik Pemerintah Pusat memprioritaskan dulu untuk program MBG ini anak-anak kita,” ujarnya.
Namun Yogha mengingatkan, jangan sampai pada program MBG ini jangan sampai guru atau kepala sekolah tester MBG, lebih baik diuji dan dites dahulu oleh tim MBG.
“Kita juga ingin bagaimana Pemerintah Pusat dapat memperhatikan jenis makanan dan gizi dari makanan/minuman yang diberikan. Serta dapat menjaga kualitas makanan minuman, agar tidak terjadi kasus keracunan di Kabupaten lain,” pungkasnya. (Opik)