Hari ini : Selasa, 22 April 2025
Senin, 29 Juli 2024

PETI di Selimbau Masih Berlangsung

Kerusakan lingkungan akibat kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu Kecamatan Selimbau
Kerusakan lingkungan akibat kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu Kecamatan Selimbau
Kerusakan lingkungan akibat kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu Kecamatan Selimbau
Kerusakan lingkungan akibat kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu Kecamatan Selimbau

JurnalisKapuasHulu.com – Kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Selimbau hingga kini masih berlangsung. Sedikitnya ada tiga desa di Kecamatan Selimbau kegiatan PETI nya masih berlangsung. Ketiga desa tersebut adalah Desa Gudang Hulu, Gerayau dan Engkerengas.

Warga Selimbau yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa kegiatan PETI di Selimbau salah satunya di Desa Gudang Hulu masih berlangsung.

“Kegiatan PETI itu masih, bahkan saat kondisi sungai makin surut, air makin keruh. Banyak masyarakat mengeluh dengan keadaan air sungai semakin keruh di Hulu Sungai Batang Terus, ” katanya saat dikonfirmasi via Whatsapp, Senin (29/07/2024).

Ia mengatakan, sungai Batang Terus adalah sungai yang sangat penting bagi 4 desa dalam kota kecamatan Selimbau, soalnya semua aktivitas baik nelayan, untuk mandi, cuci, air konsumsi jugg menggunakan air sungai Batang Terus.

“Karena Sungai Batang Terus bermuara di Sungai Kapuas, ” ucapnya.

Dia menyampaikan, bahwa dalam sebulan ini sudah dua kali tim kepolisian melakukan razia, namun tidak berhasil. Sepertinya pekerja sudah mencium adanya razia.

“Misalnya hari ini razia, besok sudah lanjut kerja lagi, seakan sia-sia razia yang dilakukan, ” ucapnya.

Lanjut dia, kegiatan PETI di Selimbau bukan hanya berlangsung di Desa Gudang Hulu saja, namun ada juga berlangsung di desa Gerayau dan Engkerengas.

“Saya tidak bisa memastikan berapa jumlah alat penambangan PETI disana. karena tidak melihat langsung. Tapi ini menurut keterangan warga masih cukup banyak alat disana. Tapi pak Camat beberapa waktu yang lalu menghimbau agar setiap kegiatan PETI di desanya harus dilarang, ” ungkapnya.

Warga Selimbau lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu masih beraktivitas, dari penegak hukum pun tidak akan melakukan penertiban.

“Sementara air sungai makin keruh. Masyarakat pun banyak mengeluh namun tidak berani bersuara. Justru masyarakat yang mengeluh ini dimusuhi oleh para pekerja PETI.
Menurutnya tak hanya di Desa Gudang Hulu kegiatan PETI berlangsung, namun ada juga di Desa Engkerengas dan Gerayau.

“Sekarang ini siapa yang melarang kegiatan PETI itu yang disalahkan atau dimusuh masyarakat yang kerja. Sementara banyak juga yang menolak kerja PETI namun tak berani untuk bersuara, ” ujarnya.

Sebagai warga Selimbau, dirinya sangat berharap dari pihak kepolisian untuk dapat bertindak karena kondisi sungai batang terus semakin keruh. “Saya kasihan melihat orang yang bekerja sebagai nelayan, mereka sekarang kesulitan untuk mencari ikan karena sungai sudah keruh, ” ucapnya.

Sementara Rusdi Hartono Camat Selimbau menyampaikan, bahwa terkait kegiatan PETI di wilayahnya ada beberapa desa masih melakukan kegiatan PETI mulai dari Desa Gudang Hulu, Gerayau dan Engkerengas.
Namun pihaknya sudah melakukan lima kali rapat atau sosialisasi di Kecamatan tentang pelarangan PETI.

“Dan sudah disepakati dipasang spanduk atau baliho larangan di beberapa titik namun kabarnya kurang dipatuhi oleh masyarakat, jadi kita serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk PETI ini, ” harap Camat Selimbau.

Rusdi mengatakan, banyaknya masyarakat beralih bekerja PETI karena iikandi sungai sudah sulit ddidapatkan dan Kratom atau Purik disamping harganya murah, namun banyak mati saat banjir pada enam bulan lalu. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop