
JurnalisKapuasHulu.com – Pembangunan jalan Badau-Empanang perbatasan Malaysia diduga dibangun secara asal-asalan oleh PT Adhi Karya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.
Pasalnya kurang lebih setahun jalan tersebut selesai dibangun sudah mengalami kerusakan, kerusakan jalan tersebut tersebut terjadi di beberapa titik, bahkan ada yang berlobang tidak diperbaiki oleh perusahaan.
“Kita mnta pengerjaan jalan harus sesuai standar dan jalan yang rusak dan berlobang harus cepat ditangani karena sangat membahayakan pengendara,” kata Sukimin Kades Badau Kecamatan Badau, Selasa (29/4).
Sementara Camat Empanang, Herman Goe menyampaikan ruas jalan Badau – Empanang yang belum lama dibangun PT Adhi Karya sudah mulai ada yang rusak.
“Kerusakan jalan tersebut di dekat disimpang empat PT SKK kurang lebih satu kilometer,” ucapnya.
Herman mengatakan, memang ada beberapa titik jalan yang dibangun sebelumnya pun tidak ada perbaikan. “Sekarang dua titik dimusim hujan ini, mungkin tidak lama lagi akan rusak serius,” tuturnya.
Dirinya berharap terhadap beberapa titik jalan yang rusak ada segera perbaikan dari perusahaan karena sebelum lebaran kemarkn mereka perbaiki hanya saja tidak sampai di Badau area SMKN 1 Badau.
“Semoga msh ada perbaikan jalan ini dari perusahaan,” tuturnya.
Sementara itu Pane Pasogit Camat Badau meminta kepada dinas terkait agar dapat mengecek langsung kondisi jalan ini.
“Kalau memang ada kelalaian pelaksana tentu harus bisa bertanggungjawab, karena masyarakat sangat resah dan merasa dirugikan,” keluhnya.
Pria disapa Ogit ini mengatakan, untuk mendapatkan pembangunan jalan di wilayah utara ini masyarakat Perbatasan harus menunggu kurang lebih 76 Tahun sejak indonesia merdeka.
“Begitu ada proyeknya malah hanya bisa bertahan seumur jagung. Kalau sudah rusak begini apakah kita harus menunggu puluhan tahun lagi untuk dapat akses jalan yang bagus, apalagi ini jalan paralel perbatasan menjadi lebih ironis lagi kondisinya seperti ini,” jelasnya.
Sebagai informasi, pembangunan ruas jalan nasional di daerah perbatasan RI-Malaysia Kecamatan Badau- Empanang wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat mulai dilaksanakan dengan anggaran Rp191 miliar bersumber dari APBN tahun 2021.
Ruas jalan Badau-Empanang itu dibangun dengan panjang 33,6 kilo meter dan lebarnya 6 meter dengan masa pekerjaan selama dua tahun saat itu. (Opik)