Hari ini : Selasa, 3 Juni 2025
Senin, 2 Juni 2025

Diduga Gunakan Merkuri, PETI di Sungai Empanang Merajalela

Aktivitas PETI di Sungai Empanang Kecamatan Empanang ini membuat masyarakat resah karena diduga menggunakan merkuri
Aktivitas PETI di Sungai Empanang Kecamatan Empanang ini membuat masyarakat resah karena diduga menggunakan merkuri

JurnalisKapuasHulu.com – Sempat dihentikan beberapa bulan yang lalu, aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Sungai Empanang Desa Laja Sandang Kecamatan Empanang kembali terjadi. Bahkan saat ini aktivitas PETI semakin merajalela. Bahkan ada puluhan set mesin PETI yang beroperasi. Belum lagi aktivitas yang dilakukan tersebut diduga menggunakan merkuri sehingga membuat kondisi Sungai Empanang pun menjadi tercemar.

“Sekarang yang bekerja itu kebanyakan dari masyarakat luar,” kata Teddy Warga Kecamatan Empanang, Senin (2/6).

Teddy mengatakan, para penambang ilegal ini rata-rata ada yang menggunakan mesin Dongfeng dan Robin. Dirinya juga heran kenapa kegiatan PETI ini dibiarkan oleh Muspika.

Teddy menyampaikan, beberapa penambang PETI ini sudah beberapa kali diingatkan masyarakat agar tidak bekerja, namun peringatan tersebut diabaikan.

“Justru saat ini sudah ada puluhan set alat yang bekerja di hulu sungai Empanang, sementara kita di hilir ini yang terkena dampaknya,” ujarnya.

Teddy mengatakan, adanya kegiatan PETI di Sungai Empanang membuat masyarakat resah, karena mereka para pekerja diduga menggunakan merkuri sehingga air sungai tercemar dan berbahaya bagi masyarakat yang menggunakan air sungai tersebut.

“Kita sudah lapor kepada Camat maupun polisi, maka kita beri tempo dalam beberapa hari ini jika tidak ada tindakan, maka masyarakat akan mengambil langkas sendiri,” jelasnya.

Sebagai masyarakat, dirinya berharap agar kegiatan PETI di Sungai Empanang ini dapat dihentikan oleh polisi maupun Muspika Kecamatan Empanang.

“Karena kita sangat merasakan dampaknya akibat PETI ini lingkungan menjadi rusak dan sungai pun tercemar,” tuturnya.

Ditambahkan warga Empanang yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, kegiatan PETI di Sungai Empanang semakin marak. Pekerja yang datang kebanyakan dari Lintas Selatan.

“Bahkan malam ada serombongan pekerja lagi yang datang,” tuturnya.

Untuk saat ini kata ia, jumlah alat kurang lebih ada sekitar 20 an, bahkan jumlah ini nantinya bisa bertambah.

“Untuk operasi kerja itu ada di Desa Laja Sandang dan Kumang Jaya,” ucapnya.

Dirinya berharap, aktivitas PETI di Sungai Empanang dapat dihentikan total karena sangat merusak lingkungan. “Yang jelas kami merasa resah dengan adanya aktivitas PETI tersebut. Minta polisi lakukan penertiban kembali,” harapnya.

Sementara Camat Empanang, Herman Goe menyampaikan, bahwa informasi aktivitas PETI diwilayahnya memang ada lagi, padahal sudah lebih dari 3 kali Muspika Kecamatan ke lokasi untuk menghimbau warga lokal agar jangan mengundang pekerja luar atau dalam untuk melakukan aktivitas PETI tersebut.

“Terakhir kemarin kita melakukan pembakaran alat-alat PETI dan melakukan penahanan alat Jek,” tuturnya.

Herman mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan terhadap aktivitas PETI tersebut namun masih menunggu dari pihak kepolisian juga.

Sementara Kapolsek Empanang IPDA Antoni Sinaga saat dikonfirmasi media ini melalui WhatsApp tidak memberikan respon. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop