
JurnalisKapuasHulu.com – Kendati proses pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kabupaten Kapuas Hulu baru berlangsung serentak pada tahun 2024 tak lama lagi. Namun, suhu politik di Kabupaten berjuluk Bumi Uncak Kapuas ini semakin memanas.
Upaya saling sindir jelang Pilkada Kapuas Hulu pun terjadi, dimana saat itu Bakal Calon Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menyindir pasangan Wahyudi Hidayat-Oktavianus alias Wawa melalui pantunnya ketika menyampaikan orasi dihadapan pendukungnya saat deklarasikan pasangan Fransiskus Diaan-Sukardi (SIKAD), Kamis (29/08/2024).
Pantun yang disampaikan tersebut berbunyi
‘Terdengar Jauh Bunyi Genderang Genderang Ditabuh Tanda Bencana
Sungguh Aneh Dunia Sekarang
Menyamakan Ngurus Negara Dengan Harga Diri Keluarga’
Atas pantun yang disampaikan tersebut Juru Bicara Tim Koalisi Paslon Wahyudi Hidayat-Oktavianus alias Wawa yakni M. Dahar angkat bicara. Dia menyampaikan, bahwa pantun yang disampaikan oleh Bakal Calon Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan tersebut tidak seperti apa yang dipikirkannya untuk pasangan Wahyu-Wawa.
Menurut Dahar, apa yang disampaikan Daniel Ateng dan Agus Setiawan selaku paman dan orang tua Bakal Calon Wakil Bupati pasangan Wahyu – Wawa saat deklarasi dan pendaftaran ke KPU Kapuas Hulu saat itu hanya sekedar menanggapi pertanyaan dan keraguan masyarakat dalam menentukan pilihan terhadap calon Wahyu – Wawa.
“Selama ini banyak isu yang beredar mengatakan bahwa pasangan Wahyu – Wawa dipasangkan hanya sekedar pelengkap atau tidak serius, ” ujarnya.
Untuk itu kata Dahar, dari Daniel Ateng dan Agus Setiawan merasa isu tersebut hanya sekedar ingin menjatuhkan pasangan Wahyu – Wawa.
“Mereka (Ateng dan Agus) selaku orang tua dan paman tidak mungkin mau memajukan anaknya sendiri hanya untuk kalah. Terlalu mahal harga yang dipertaruhkan jika nasib anak hanya untuk setingan dan untuk memenangkan pasangan lawan. Orang tua mana yang tidak mau melihat anaknya sukses serta bisa berbuat untuk orang banyak, ” tegas Dahar.
Oleh sebab itu kata Dahar, ibarat pertandingan jangankan kalah seri saja tidak mau yang mengartikan bahwa Wahyu – Wawa harus menang dan apa lagi harga diri sudah direndahkan dengan mengatakan hanya calon settingan buat kalah.
“Makanya Agus dan Ateng mengatakan ini pertarungan harga diri, ” pungkas Dahar. (Opik)