Hari ini : Rabu, 23 April 2025
Selasa, 10 Desember 2024

Harga Ikan Arwana Merosot, Penangkar Ikan Arwana di Kapuas Hulu Minta Mafia Ditertibkan

Ikan Arwana
Ikan Arwana
Ikan Arwana
Ikan Arwana

JurnalisKapuasHulu.com – Merosotnya harga ikan Arwana di Kapuas Hulu membuat penangkar maupun pecinta Arwana mengeluh. Pasalnya harga ikan purbakala saat ini hanya Rp400 ribu perkekor. Sementara sebelumnya harga ikan Arwana tersebut mencapai Rp1,2 hingga Rp1,7 juta perekor.

Menyikapi hal tersebut, Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Siluk (APPS) Indonesia menyampaikan, bahwa untuk menaikan harga ikan Arwana tersebut, di Kapuas Hulu harus banyak kontes ikan Arwana di setiap daerah sehingga harganya lebih bergairah terutama di pasar domestik.

“Kita juga sudah melakukan sosialisasi untuk pasar ekspor ke negara-negara yang belum ada terima ikan Arwana salah satunya negara India,”  kata Junardi Wakil Bidang Kontes dan Promosi di di APPS Indonesia baru-baru dalam kontes ikan Arwana yang dilaksanakan di Putussibau.

Ia mengatakan, turunnya drastisnya harga ikan Arwana ini disebabkan kar na antara stok dan penjualan tidak berimbang. “Stok kita banyak sementara permintaan tidak banyak. Contoh seperti di China itu permintaan terhadap ikan Arwana kurang karena mungkin masih krisis,” ujarnya.

Untuk saat ini kita Junardi, harga ikan Arwana yang baru lahir itu harganya Rp500-Rp600 ribu perekor . Harga ini tentunya sangat jauh sekali.

“Kita hanya menyarankan untuk pemerintah Indonesia, agar untuk perizinan ekspor ikan Arwana ini dipermudah. Terutama untuk kepengurusan izinnya, karena selama ini penangkar maupun pecinta Arwana ini kendalanya ada di izinnya sehingga mereka enggan untuk mengirimkan ikannya ke luar daerah,” ujarnya.

Sementara Ketua KOMPAI Kapuas Hulu Bacok Maiwa menyampaikan, bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mempromosikan ikan Red Arwana, yang merupakan kebanggaan Kapuas Hulu, ke tingkat nasional bahkan internasional.

“Saya berharap kontes ini mampu meningkatkan nilai jual ikan arwana yang belakangan menurun, sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi para pecinta arwana dari berbagai daerah,” ujarnya.

Sementara Iwan Penangkar ikan Arwana mengatakan, untuk dua tahun ikan Arwana ini merosot drastis akibat dari kurang kontrolnya Pemerintah Daerah terhadap endemik Ikan Arwana yang tumbuh kembang di Kapuas Hulu.

“Karena daerah kita merupakan satu-satu penghasil ikan Arwana. Namun kita tidak bisa memanfaatkan tumbuh kembang ikan Arwana ini,” ujar Iwan.

Kemudian kata Iwan, hal ini juga mungkin diakibatkan dari musibah pandemi beberapa tahun yang lalu, kemudian bisa juga kurangnya dari Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah khususnya Kapuas Hulu untuk bagaimana mengkaji masalah ekspor ikan Arwana atau masih bnyak mafia Ikan Arwana yang tanpa izin atau Tengkulak alias pembeli gelap didalam daerah.

“Seharusnya ikan arwana ini lebih dilindungi dan mempunyai nilai fantastis seperti tahun sebelumnya,” ucapnya.

Iwan pun berharap, agar pemerintah pusat dan daerah dapat menertibkan para pemain ikan gelap (mafia) sehingga tidak membunuh para penangkar ikan Arwana di Kapuas Hulu

.”Apalagi yang notobenenya ikan ini sangat langka dan dilindungi. Dan kita siap bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membuat izin penangkar dan lainnya menyangkut kita sebagai masyarakat mengerti dan sadar hukum dengan tujuan untuk menaikan harga ikan Arwana sehingga Pemerintah Daerah pun akan mendapatkan PAD nya,” pungkasnya. (Opik).

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop