
JurnalisKapuasHulu.com – Hingga hari ini masih terdapat ribuan pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang masih bekerja di Hulu Kapuas yang masuk dalam kawasa. Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) tepatnya di Desa Bungan Jaya Kecamatan Putussibau Selatan. Meskipun jumlah ini sudah berkurang ketika TNBK bersama Polhut dan Polres Kapuas Hulu melakukan patroli gabungan beberapa waktu yang lalu.
“Dari data TNBK kemarin ada 2.700 orang yang masih bertahan dan bekerja PETI didaerah taman nasional di Desa Bunga Jaya. Yang bekerja bukan hanya masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu, tapi dari daerah lain juga,” kata IPDA Amarullah Abidin Kapolsek Putussibau Selatan, Jumat (2/5).
IPDA Amarullah mengatakan, untuk mencegah dan mengantisipasi masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu maupun dari luar agar tidak masuk ke lokasi PETI di kawasan TNBK, pihaknya bersama TNBK dan Polhut terus melakukan penjagaan di pos TNBK yang ada di Desa Bungan Jaya.
“Jadi setiap kita bertemu dengan masyarakat yang mencoba masuk ke lokasi PETI tersebut kita suruh mereka pulang dan kita minta juga mereka membawa pulang segala logistiknya,” ujarnya.

Tak hanya itu kata IPDA Amrullah, pihaknya juga kerap melakukan sosialisasi PETI di Desa Cempaka Baru Dusun Nanga Erak tepatnya di dermaga Lolong (tempat alur mudik ke Hulu Kapuas).
“Kita tetap imbau kepada masyarakat untuk keluar dari lokasi PETI karena lokasi tempat mereka bekerja merupakan kawasan hutan lindung yang dilarang secara Undang-undang,” ungkapnya.
Sambung IPDA Amarullah Kami akan terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memberantas PETI, sekaligus menjaga kelestarian kawasan konservasi.
“Diharapkan, langkah ini dapat menjadi peringatan bagi pelaku PETI serta membuka kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga sumber daya alam secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Sebelumnya pihak Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) dan Polres Kapuas Hulu beberapa waktu yang lalu melakukan patroli gabungan terhadap aktivitas PETI di Hulu Kapuas di Desa Bungan Jaya.
Dari hasil patroli tersebut ditemukan dua unit mesin gelondongan pemecah batu, serta 19 jeriken minyak kosong berbagai ukuran yang diduga digunakan dalam aktivitas PETI. (Opik)