Hari ini : Selasa, 22 April 2025
Sabtu, 8 Juni 2024

Larangan Tidak Dihiraukan, Masyarakat Minta Polda Kalbar Berantas PETI di Desa Gudang Hulu

Lokasi kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu sudah membuat kerusakan lingkungan makin parah
Lokasi kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu sudah membuat kerusakan lingkungan makin parah
Lokasi kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu sudah membuat kerusakan lingkungan makin parah
Lokasi kegiatan PETI di Desa Gudang Hulu sudah membuat kerusakan lingkungan makin parah

JurnalisKapuasHulu.com – Spanduk atau banner tentang imbauan dan larangan aktivitas PETI yang dipasang di desa Gudang Hulu Kecamatan Selimbau beberapa waktu yang lalu seperti tak dihiraukan oleh para pekerja illegal.

Bahkan PETI di desa tersebut semakin merajalela dan banyak dilakukan oleh pekerja dari luar. Masyarakat setempat pun meminta pihak Polres Kapuas Hulu maupun Polda Kalbar untuk turun langsung memberantas kegiatan PETI tersebut.

“Sampai hari ini masih ada warga yang bekerja PETI. Himbauan dari Polsek Selimbau tidak dihiraukan. Sebagian warga sudah mundur bekerja, tapi masih ada yang berani kerja. Kami sudah serahkan sepenuhnya ke Polsek karena polisi punya wewenang penuh, ” kata warga Desa Gudang Hulu yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (08/06/2024).

Ia mengatakan, apa yang dilakukan Muspika dalam penertiban PETI di desanya seperti sia-sia saja, karena masyarakat setempat ketika diajak untuk menertibkan PETI tersebut terkesan takut karena pekerja PETI itu ada yang masih keluarga dan tetangga.

“Banyak efeknya jika penertiban itu dilakukan, ” tuturnya.

Lanjutnya, jika dalam penertiban PETI ini mengandalkan Polsek Selimbau agak susah, kecuali jika dari Polres Kapuas Hulu hingga Polda Kalbar yang turun tangan.

“Karena saat kita akan memberikan imbauan dan sosialisasi, ada juga dari pekerja yang ngotot sama kita seakan-akan dia kebal hukum, ” ungkapnya.

Ditambahkan MJ Warga Desa Gudang Hulu Kecamatan Selimbau menyampaikan, bahwa hingga hari ini di desa Gudang Hulu tersebut masih ada masyarakat yang bekerja PETI.

“Kebanyakan pekerja PETI ini adalah warga dari luar Desa Gudang Hulu, ” ucapnya.

MJ mengatakan, himbauan dan larangan dari Polsek Selimbau terhadap larangan PETI kemarin, tidak dihiraukan, justru spanduk atau banner yang dipasang oleh Polsek Selimbau dibuka sebagai.

Spanduk larangan aktivitas PETI dari Muspika Selimbau tidak dihiraukan pekerja PETI
Spanduk larangan aktivitas PETI dari Muspika Selimbau tidak dihiraukan pekerja PETI

“Janji dari polisi itukan jika masih ada masyarakat yang bekerja, akan menindaknya. Tapi sampai hari ini tidak dihiraukan oleh Polisi. Kita minta dari Polda Kalbar untuk turun langsung menindaklanjuti PETI ini, ” ujarnya.

Lanjut MJ, padahal sebelumnya dari pekerja, masyarakat maupun muspika Kecamatan Selimbau sudah membuat kesepakatan bersama jika di desa Gudang Hulu tidak ada lagi kegiatan PETI. Namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang bekerja PETI.

“Di lokasi PETI itu, masyarakat masih ada yang menggunakan mesin Dompeng, ” ucapnya.

Warga lainnya MY mengatakan, PETI di desanya makin marak bahkan mengakibatkan air Sungai Batang Terus yang selama ini dipergunakan oleh masyarakat dari Hulu hingga ke Hilir disekitaran aliran Sungai Batang Terus untuk mandi, cuci, kakus dan lainnya diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa).

“Air sungai Batang Terus itu tercemar yang awalnya air bersih sekarang sudah tidak bersih lagi, dikarenakan para penambangan emas ilegal menggunakan mesin untuk mengangkat pasir dan tanah yang ada di dalam sungai untuk mendapatkan emas tersebut, ” ujarnya.

MY mengatakan, aparat desa dan perangkat desa beserta masyarakat sudah melaporkan masalah kegiatan PETI tersebut terhadap pihak berwajib. “Tapi belum ada tindak lanjut dari aparat bersangkutan, ” pungkasnya. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop