
JurnalisKapuasHulu.com – Pemilih Kapuas Hulu diminta tidak tertipu dan tidak percaya dengan hasil survei yang dirilis salah satu lembaga survei untuk memotret elektabilitas dua pasangan Cabup dan Cawabup yang berlaga di Pilkada Kapuas Hulu 2024.
Hal ini disampaikan Wahyudi Hidayat Calon Bupati Kapuas Hulu nomor urut 2. Menurutnya hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Indo Barometer yang menempatkan pasangan Wahyudi Hidayat – Oktavianus elektabilitasnya meraih 28,5 persen, sementara lawannya Fransiskus Diaan – Sukardi mencapai 65,5 persen tidaklah benar dan tidak dapat dipercaya.
“Saat ini masyarakat diharapkan jangan percaya dengan hasil lembaga survei, lebih baik menunggu hasil dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU),” katanya, Selasa (5/11/2024). .
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan, masyarakat Kapuas Hulu jangan percaya dengan hasil survei, sebab lembaga survei itu terkadang hasilnya bisa dipesan dan dibayar.
“Saya mengajak masyarakat Kapuas Hulu untuk mempercayai lembaga survei yang memiliki kredibel dalam merilis elektabilitas pasangan calon Pilkada Kapuas Hulu,” ujarnya.
Menurut Calon Bupati Nomor Urut 2 ini, survei itu bukan penentu takdir, survei itu hanya membaca situasi. Jika survei nya tidak bagus maka tim harus bekerja keras. Begitu juga sebaliknya jika survei itu bagus maka tetap harus bekerja keras.
“Kita tidak berbicara statistik, mau bagus atau tidak hasil survei itu, kita tetap kerja keras bagaimana memenangkan pasangan MENYALA,” ucapnya.
Pria disapa Wahyu ini menekankan bahwa dirinya tidak bermaksud menuding lembaga survei mana pun. Dirinya hanya mengajak masyarakat untuk percaya terhadap hasil survei yang kredibel.
“Sekali lagi saya ingatkan masyarakat Kapuas Hulu jangan tertipu dengan hasil survei,” tuturnya.
Selain itu, Wahyu mengingatkan agar para pendukung Wahyu -Wawa jangan lengah karena masih ada waktu sebelum pencoblosan 27 November nanti.
Dan kemudian ada hari tenang, pihaknya juga akan membentuk tim khusus untuk mengawal surat suara sampai di TPS.
“Karena bagaimanapun percuma, apa yang kami lakukan yang sudah luar biasa mendapatkan simpati dan juga dukungan publik yang luar biasa, tidak ada artinya kalau kemudian di TPS-nya tidak kita jaga,” pungkas Kuswandi (Opik)