Hari ini : Kamis, 23 Oktober 2025
Rabu, 15 Oktober 2025

Parah! Proyek Air Bersih Potan di Kapuas Hulu Nilainya Miliaran Rupiah Diduga Dibangun Asal-asalan, Pipa Air Jatuh ke Sungai 

Pipa air dari proyek bendungan Sungai Potan di Desa Tanjung Lasa Kecamatan Putussibau Utara ini sudah tak terawat dan diduga dibangun asal-asalan
Pipa air dari proyek bendungan Sungai Potan di Desa Tanjung Lasa Kecamatan Putussibau Utara ini sudah tak terawat dan diduga dibangun asal-asalan

JurnalisKapuasHulu.com – Proyek air bersih Potan yang dibangun oleh Kementerian PUPR di Desa Tanjung Lasa Kecamatan Putussibau Utara kondisinya tidak terawat bahkan diduga proyek yang dibangun kisaran tahun 2010-2013 ini diduga dibangun asal-asalan. Proyek yang dibangun secara bertahap tersebut diperkirakan menghabiskan dana APBN sebesar Rp100 miliar lebih.

Namun sayangnya, proyek tersebut dianggap gagal dan asal-asalan pengerjaannya, karena pipa yang dipasang kondisinya tidak lagi berada di daratan, namun sudah berada di pinggiran sungai dan informasinya pipa yang dipasang tersebut sudah ada yang bocor sehingga proyek air bersih yang diperuntukkan untuk Desa Tanjung Lasa, Sibau Hulu, Sibau Hilir dan Kota Putussibau sendiri itu tidak lagi lancar.

“Sekarang aliran air dari proyek tersebut jika tanpa mesin sedot, airnya tidak lancar, ” kata Warga Tanjung Lasa yang enggan disebutkan namanya.

Dirinya berharap, pipa yang sudah jatuh ke sungai tersebut agar dapat dilakukan perawatan oleh Kementerian PUPR, karena dikhawatirkan jika dibiarkan pipa yang ada itu akan putus.

“Jatuhnya pipa tersebut kemungkinan diakibatkan karena erosi dan sebenarnya pemerintah pusat sudah pernah mau memindahkan pipa yang berada dalam sungai itu ke daratan, namun warga menolak, ” ujarnya.

Sementara itu Stevanus Steven Kepala Desa Tanjung Lasa adanya proyek air bersih Potan itu ada sejak dirinya sebelum menjadi Kades.

“Jadi saya pun kurang tahu bagaimana kejadian sebenarnya terkait proyek tersebut bagaimana kesepakatan antara masyarakat dengan pelaksana sebelumnya, ” tuturnya.

Namun meskipun begitu, dirinya juga sudah tahu ada pipa dari pengerjaan proyek tersebut sudah jatuh ke sungai dan dirinya juga sudah melaporkan kepada BKSDA Provinsi Kalbar.

“Dan kemarin kunjungan kerja Lasarus Ketua Komisi V DPR RI ke Kapuas Hulu, saya juga sudah laporkan masalah pipa itu. Dari Lasarus minta dari pihak kabupaten dapat menindaklanjutinya sebelum pipa itu putus,” ujarnya.

Sebelumnya juga kata Kades, dirinya mendapatkan laporan ketika proyek bendungan Potan dan embung pangkaran ini berjalan, tidak semua masyarakatnya mendapatkan tapi asih dimana proyek itu melalui tanah warga.

“Sehingga masyarakat pun kini ada yang keberatan jika pipa yang jatuh ke sungai itu dipindahkan ke daratan dan dikerjakan lagi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, ” jelasnya.

Kades mengatakan, meskipun pipa proyek air bersih itu pipa nnya jatuh ke sungai, masyarakatnya masih bisa menikmati air, namun dirinya tidak tahu dengan desa yang lain seperti Sibau Hulu, Sibau Hilir hingga Kota Putussibau.

“Karena dulu pernah ada kesepakatan antara masyarakat di beberapa desa dengan perusahaan akan membangun bak penampungan air terhadap air Potan yang dilalui beberapa desa itu, ” ujarnya.

Ditambahkan Sius Rintik Kadus Jujuk Lasa Desa Tanjung Lasa menyampaikan, seingat dirinya adanya proyek air bersih Potan di desanya itu dibangun pada tahun 2010 dimana dibangun secara bertahap dengan dana APBN kurang lebih Rp100 miiar.

“Kemudian adalagi proyek kedua yakni pada tahun 2021 embung pangkaran yang nilainya mencapai Rp29 miliar, ” ucapnya.

Sius Rintik ingat betul bagaimana awal mula proyek air bersih Potan ini akan dibangun, dimana dirinya bersama warga setempat dulu didatangi pihak Bappeda dan pelaksana untuk memberikan sosialisasi dalam penggarapan pipanisasi dari Sungai Potan yang ada di Desa Tanjung Lasa.

“Didalam sosialisasi itu, tokoh masyarakat menyampaikan kepada pelaksana bahwa boleh saja pihak PDAM untuk melaksanakan proyek air baku bersih ini dari desanya, namun dengan catatan saat itu kami minta penerangan, kemudian masalah air ketika beroperasi, masyarakat airnya digratiskan. Namun sayangnya ketika proyek ini selesai semuanya pada kabur. Dan saya lihat proyek ini dibangun asal-asalan,” kesalnya.

Sius Rintik mengatakan, proyek air bersih Potan ini dulunya dibangun seperti asal-asalan saja, karena dibangun secara manual dan tidak menggunakan alat berat, baik itu pembangunan bendungan maupun pipanya.

“Sehingga dalam perjalanan proyek tersebut mendapatkan kendala, sehingga tanpa pengetahuan masyarakat barulah ada alat berat yang masuk untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, ” ujarnya.

Selain itu kata Sius, dari perusahaan pelaksana juga hingga kini masih ada yang belum membayar tali asih kepada warga terhadap tanam tumbuh yang dijanjikan sebelumnya.

“Sehingga saat ini pun warga tetap menolak adanya pemindahan pipa yang jatuh ke sungai tersebut karena ada tali asih yang belum terbayarkan, ” ungkapnya.

Ditambahkan Stepanus Jumat Sekretaris Desa Tanjung Lasa menyampaikan, proyek yang dibangun dengan dana APBN tersebut sepengetahuannya belum ada serah terima dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten apalagi ke Pemerintah Desa.

“Sehingga dulu dari pihak pelaksana atau perusahaan menyampaikan kepada tiga desa yakin Tanjung Lasa, Sibau Hulu dan Sibau Hilir akan mendapatkan air gratis, tetapi berjalannya waktu justru kita dipungut bayaran menggunakan air tersebut, ” ungkapnya.

Karena pihaknya merasa terlewati dengan air Potan ini kata Sekdes, pihaknya pun membuat lah penganggaran di desa untuk pembelian meteran kepada PDAM.

“Akhirnya kami pasanng lah meteran air itu, tetapi meteran air itu tidak lagi berjalan karena tagihan airnya begitu tinggi dan kami pun merasa kecewa sementara air mengalir tidak 24 jam. Akhirnya masyarakat pun tidak mau lagi membayar tagihan air sehingga dari PDAM pun melakukan pemutusan.

“Jadi kami pun inisiatif karena sudah nyaman menggunakan air potan itu kami sambung lagi tanpa sepengetahuan PDAM. Karena kami berpikir kenapa kami yang punya air bersih disini, tapi kami harus bayar lagi, ” tutupnya. (Opik).

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop