Hari ini : Senin, 11 Agustus 2025
Senin, 11 Agustus 2025

Pemerintah Daerah dan DPRD Jangan Buta Tuli, Harga BBM di Kapuas Hulu Tembus Rp20 ribu

Antrean yang terjadi di SPBU milik Pemda Kapuas Hulu
Antrean yang terjadi di SPBU milik Pemda Kapuas Hulu

JurnalisKapuasHulu.com –  Di tengah sulitnya mendapatkan BBM di Kabupaten Kapuas Hulu, harga BBM jenis pertalite eceran turut mengalami kenaikan, hingga Rp20 ribu per liter. Meski harga pertalite yang naik dua kali lipat dari harga di SPBU, BBM eceran masih diminati pengendara.

Untuk itu Pemerintah Daerah dan DPRD Kapuas Hulu diminta jangan buta dan tuli terhadap kondisi BBM di Kapuas Hulu.

Ahmad Jais warga Putussibau menyampaikan, dirinya cukup geram dengan harga BBM jenis Pertalite yang sudah mencapai Rp20 ribu per liter di kios.

Meski begitu, tidak seluruh BBM eceran di Kapuas Hulu dibanderol dengan harga Rp 20 ribu per liter, ada juga yang menjual dengan harga Rp15 ribu – Rp18 ribu per liter.

“Saya rela membeli BBM eceran dengan harga tinggi, demi bisa beraktivitas. Karena untuk ngantri di SPBU tidak mampu karena antrean panjang,” katanya, Senin (11/8).

Dia mengatakan, Pemerintah Daerah harus cepat bertindak melakukan pengawasan di SPBU maupun APMS di Kapuas Hulu, apa yang menjadi penyebab sehingga harga BBM di kios bisa tinggi.

“Kita juga tidak tahu apakah dari SPBU yang harusnya menjual BBM subsidi ke pengecer itu sesuai dengan HET atau tidak. Ini yang perlu ditelusuri,” ucapnya.

Selain itu Ahmad Jais meminta kepada Pemkab Kapuas Hulu dan DPRD dapat memanggil para pengusaha SPBU untuk menjelaskan kondisi BBM yang terjadi saat ini yang membuat harga BBM di kios mahal.

“Kita juga minta Pemerintah melakukan pengaturan terhadap distribusi BBM di SPBU, jangan mengutamakan pengecer terlebih dahulu tetapi utamakan masyarakat yang benar-benar mendapatkan BBM untuk beraktivitas,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Zainudin warga Putussibau, menurutnya pemerintah daerah dan DPRD Kapuas Hulu jangan buta dan tuli terhadap kondisi BBM yang mulai langka saat ini, dimana-mana antrean panjang terjadi di SPBU.

“Harusnya dari Pemerintah Daerah bersama DPRD Kapuas Hulu dapat mengecek langsung ke lapangan, cari penyebabnya kenapa hrga BBM jenis Pertalite di kios harganya melambung,” ujarnya.

Ia mengatakan, kelangkaan bahan bakar ini bisa menjadi polemik bagi masyarakat. Mengingat kebutuhan BBM ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat.

“Permasalahan ini jangan sampai berkepanjangan, kelangkaan BBM ini berpotensi pada perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Dirinya pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu terkhusus kepada organisasi perangkat daerah  terkait untuk dapat mengkroscek kembali apa yang menjadi penyebab kelangkaan BBM

“Saya harap OPD bisa berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengetahui akar permasalahan ini,” tuturnya.

Dengan terganggunya suplai BBM otomatis berdampak langsung terhadap mobilitas barang dan jasa. Selain itu juga berdampak pada kenaikan pasokan sembako.

“Sembako kalau sudah naik , itu sulit lagi untuk menurunkannya. Maka dari itu, saya harap ini bisa menjadi atensi utama,” pungkasnya. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop