
JurnalisKapuasHulu.com – Sudah lama berhenti, kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Bukit Hitam Desa Batu Tiga Kecamatan Bunut Hulu diduga kembali beroperasii. Bahkan bukan dilakukan masyarakat secara manual, melainkan ada yang menggunakan alat berat eskavator.
“Jadi alat berat itu milik Hambali orang Pontianak. Alat berat itu sekarang berada di Desa Batu Tiga dan rencananya akan naik ke lokasi Bukit Hitam, ” kata Stephanus Yotam Ketua DAD Kecamatan Bunut Hulu, Sabtu (18/10).
Ia mengatakan, aktivitas PETI di Bukit Hitam tersebut sudah beberapa bulan ini, sementara untuk PETI yang menggunakan ekskavator itu sudah beberapa minggu ini mereka mulai naik ke lokasi.
Yotam mengatakan, dalam kegiatan PETI secara manual memang tidak ada pemodalnya melainkan inisiatif masyarakat masing-masing, lain halnya dengan yang menggunakan eskavator, dipastikan ada pemodalnya.
“Yang jelas dari desa dan Polsek Bunut Hulu pasti tahu ada kegiatan PETI di Bukit Hitam yang dilakukan secara manual. Untuk yang menggunakan alat berat kemungkinan mereka tidak tahu, ” ujarnya.
Lanjut Yotam, awal cerita adanya alat berat tersebut digunakan untuk kegiatanTambang PT. Borneo Mandiri Mineral (BMM) yang ada di Desa Nanga Dua. Namun dari pemilik alat ini, justru lain lokasi yang dikerjakannya yakni di lokasi Bukit Hitam Desa Batu Tiga.
“Jadi pemilik alat berat ini hanya menjadikan alasan bekerja di PT BMM, padahal alatnya digunakan untuk kegiatan tambang di Bukit Hitam, ” ungkapnya.
Dirinya berharap, agar pemilik alat berat tersebut dapat menurunkan alatnya dari lokasi. Karena adanya alat berat tersebut tentunya berdampak kepada masyarakat yang bekerja secara manual.
“Kita juga berharap agar polisi dapat bertindak terhadap alat berat tersebut.Tapi nampaknya, pemilik alat berat ini sepertinya orang kuat, ” ucapnya.
Sementara itu Hambali Pemilik Alat Eskavator saat dikonfirmasi membenarkan jika alat beratnya saat ini berada di Desa Batu Tiga, tetapi bukan berada di lokasi tambang Bukit Hitam.Menurutnya alatnya ke Desa Batu Tiga tersebut hanyalah membawa logistik makanan.
“Meskipun alat saya ada di Desa Batu Tiga, tetapi bukan berarti saya mau ke lokasi tambang Bukit Hitam. Jadi saya itu hanya santai-santai saja ke Desa Batu Tiga, tak ada niat saya mau ke lokasi Bukit Hitam itu. Untuk kegiatan PETI alat saya itu tidak benar, ” katanya.
Ia mengatakan, adanya alatnya di Desa Batu Tiga dianggap masyarakat setempat ingin melakukan kegiatan tambang di lokasi Bukit Hitam, padahal tidak.
Untuk itu daripada semakin bergejolak, dirinya memastikan akan membawa turun alatnya ke kembali ke Desa Nanga Dua.
“Yang jelas bukan saya tidak mau cepat-cepat membawa alat eskavator itu turun, tetapi saya lagi mencari operator yang menjalankan alat tersebut, karena operator sebelumnya sudah bekerja ditempat lain. Sampai hari ini saya belum dapat operatornya,” jelasnya.
Maka dari itu sebagai pemilik alat dirinya berharap masyarakat agar bersabar terlebih dahulu, dirinya memastikan eskavator miliknya akan segera dibawa kembali ke Desa Nanga Dua.
“Namun yang jelas, ada orang yang tidak senang dengan saya. Kemudian yang namanya orang awam akan berpikiran negatif ketika ada alat berat kesana,. Tapi sudahlah, saya akan bawa turun lagi alat saya. Kita harap masyarakat bersabar, ” ujarnya.
Sementara itu Hambali Sekretaris Camat Bunut Hulu mengaku juga tidak tahu jika PETI di Bukit Hitam Desa Batu Tiga kembali beroperasi.
Sementara itu Kapolsek Bunut Hulu IPDA Hermansyah berjanji akan melakukan pengecekan ke lokasi. “Rencana besok pagi mau cek ke Desa Batu Tiga, ” pungkasnya. (Opik)