
JurnalisKapuasHulu.com – Baru-baru ini sejumlah masyarakat Tanjung Lasa Kecamatan Putussibau Utara mengecek kondisi proyek pembangunan embung pangkaran yang dibangun Kementrian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) Pontianak di tahun 2015-2016.
“Jadi warga ke embung pangkaran itu tujuannya untuk melakukan pembersihan karena air di tempat kami itu sudah tidak mengalir, ” kata Stefanus Steven Kepala Desa Tanjung Lasa Kecamatan Putussibau Utara, Selasa (21/10).
Kades mengatakan, saat mengecek proyek embung pangkaran tersebut kondisinya sudah rusak parah alias hancur, karena tidak ada yang melakukan pengawasan apalagi dirawat.
“Tapi saya yakin proyek yang menguras APBN sebesar Rp29 miliar itu dikerjakan secara asal-asalan, ” ucapnya.
Hancurnya embung pangkaran tersebut jelas kata Kades, sangat mengecewakan hasil pekerjaannya dan masyarakatnya tentu sangat dirugikan dengan pembangunan tersebut.
“Puluhan miliar uang rakyat habis untuk pembangunan proyek embung pangkaran Potan yang tidak jelas, ” kesalnya.
Maka dari itu kata Stefanus, Aparat Penegak Hukum diharapkan dapat melakukan pemeriksaan hingga tuntas terkait proyek ini.
“Makanya kita minta APH dapat mengusut tuntas proyek tersebut karena berapa banyak anggaran negara yang dihabiskan untuk proyek tersebut, ” pungkasnya. (Opik)