
JurnalisKapuasHulu.com – Rusaknya beberapa titik jalan Badau – Empanang yang dibangun PT Adhi Karya belum lama ini tengah menjadi sorotan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu terutama masyarakat yang berada di perbatasan Indonesia -Malaysia. Bahkan dari masyarakat perbatasan mengharapkan agar pengerjaan jalan ini dapat diusut. Namun dari PT Adhi Karya akhirnya angkat bicara terkait kerusakan jalan tersebut.
Haris Perwakilan dari PT Adhi Karya menyampaikan, bahwa ada beberapa titik ruas jalan Badau – Empanang yang mereka kerjakan baru-baru ini mengalami kerusakan.
“Namun kerusakan jalan tersebut bukanlah dari pekerjaan kami. Melainkan kerusakan jalan tersebut dipicu dari masih banyaknya angkutan sawit yang melewati jalan tersebut kelebihan muatan atau beban sedangkan jalan tersebut sebetulnya hanya dibuat untuk lalu lintas yang volumenya kecil,” katanya, Rabu (23/7).
Haris mengatakan, bahwa sebelumnya kondisi jalan Badau – Empanang usai dikerjakan begitu mulus dan licin, namun kerusakan timbul setelah jalan nasional tersebut dilalui truk dengan kelebihan muatan salah satunya truk sawit.
“Untuk masyarakat pun harus memahami kondisi ini, bagaimana jalan bisa naik jika terus dilalui oleh kendaraan dengan muatan berlebihan,” ujarnya.
Lanjut Haris, terhadap kerusakan jalan di beberapa titik, pihaknya akan masih melakukan pemeliharaan dan perbaikan lagi. “Untuk itu masyarakat diminta bersabar menunggu perbaikan jalan tersebut dari kami,” tuturnya.
Dirinya berharap, jalan Badau – Empanang yang sudah dikerjakan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa harus menggunakan kendaraan besar dengan muatan yang berlebihan.
“Kita harapkan masyarakat dapat bersama – sama menjaga jlan tersebut. Soalnya keberadaan jalan tersebut membuka akses berbagai desa yang terisolir,” pungkasnya.
Pembangunan ruas jalan nasional di daerah perbatasan RI-Malaysia Kecamatan Badau- Empanang wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat mulai dilaksanakan dengan anggaran kurang lebih Rp191 miliar yang bersumber dari dana APBN. Ruas jalan Badau-Empanang itu dibangun dengan panjang 33,6 kilo meter. (Opik)