JurnalisKapuasHulu.com – Persatuan Jurnalis (Pernis) Kapuas Hulu kembali merangkul Kelompok Kerja Persatuan Wartawan Indonesia (Pokja PWI) Kapuas Hulu dalam mengadakan sosialisasi dan pelatihan jurnalistik kepada pelajar.
Kali ini, sosialisasi dan pelatihan jurnalistik digelar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Putussibau, Senin (21/7/2025).
Sebelumnya, Pernis dan Pokja PWI Kapuas Hulu juga telah mengadakan sosialisasi dan pelatihan jurnalistik di SMA Negeri 1 Kalis dan SMA Negeri 1 Bunut Hulu, beberapa bulan lalu.
Adapun kegiatan di SMK Negeri 1 Putussibau tersebut dihadiri Kepala SMKN 1 Putussibau beserta dewan guru, Camat Putussibau Selatan dan anggota Polsek Putussibau Selatan.
Sebanyak 30 peserta, yang terdiri dari siswa-siswi kelas XI dan XII SMK Negeri 1 Putussibau mengikuti kegiatan tersebut.
Suhardy Kepala SMK Negeri 1 Putussibau yang diwakili Sukma Irawan, mengapresiasi kegiatan pelatihan jurnalistik yang diadakan di sekolah tersebut.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para siswa dan sekolah karena ketika siswa-siswi dapat menulis berita, maka akan dapat mempublikasikan prestasi-prestasi sekolah dan kegiatan-kegiatan yang baik lainnya tentang sekolah.
“Saya selaku dewan guru, sangat mengapresiasi Persatuan Jurnalis beserta PWI Kapuas Hulu yang telah mengadakan kegiatan ini. Semoga kegiatan yang baik dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi para peserta agar apa yang baik dari sekolah dapat disebarluaskan melalui berbagai platform media dengan narasi yang tepat dan berkualitas serta akurat sehingga tidak menyampaikan informasi yang tidak benar kepada publik,” tuturnya.
Menurut dia, sosialisasi dan pelatihan jurnalistik tersebut dapat menambah ilmu para siswa selain ilmu pengetahuan yang diberikan di sekolah.
“Intinya kami selaku pihak sekolah, sangat mendukung atas kolaborasi ini, di mana tujuannya adalah untuk memajukan siswa-siswi kami dalam menciptakan generasi yang handal di kemudian hari,” tuturnya.
Sementara itu, Asmiardy Camat Putussibau Selatan mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia mengajak para peserta untuk terus belajar.
“Mari kita terus belajar. Kami juga sampai saat ini masih belajar. Jangan takut salah karena kita akan tahu yang mana yang benar setelah melakukan kesalahan. Ibarat kata pepatah bahwa tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina,” katanya.
Ia juga meminta kepada para Wartawan yang mengadakan kegiatan tersebut agar tidak hanya memberikan pengetahuan jurnalistik saja tetapi juga memberikan pemahaman tentang Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) agar mereka tahu batas-batas bermedia sosial di era digitalisasi saat ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Jurnalis Kapuas Hulu, yang juga Ketua Pokja PWI Kapuas Hulu, Taufiq, menyatakan bahwa sosialisasi dan pelatihan jurnalistik tersebut dilakukan untuk memperkenalkan tugas-tugas jurnalistik kepada para pelajar.
“Tujuannya agar siswa-siswi bisa menjadi agen untuk informasi positif, terlebih bagi informasi yang lahir dari sekolah, khususnya prestasi sekolah tempat mereka mengenyam pendidikan,” ujarnya.
Menurut Taufiq, profesi jurnalis merupakan profesi yang mulia, yang tidak semua orang mampu menjalani profesi tersebut karena banyak tantangan yang dihadapi seperti intimidasi hingga ancaman.
Namun, kata dia, ada pula kebanggaan tersendiri yang dirasakan wartawan, diantaranya ketika beritanya atau tulisannya yang menyangkut kepentingan masyarakat luas ditanggapi oleh pihak terkait.
“Selama ini paradigma terhadap pers atau wartawan, ada yang menganggapnya negatif, namun sebaliknya, wartawan bertugas untuk memberikan beragam informasi kepada masyarakat luas, dengan tujuan agar segera menjadi perhatian oleh pihak terkait,” jelasnya.
Di tempat yang sama pula, anggota Pokja PWI Kapuas Hulu, Khairul Amrin, pada kesempatan itu memaparkan dasar-dasar ilmu (penulisan) jurnalistik kepada peserta, yang diikuti cukup antusias oleh para peserta.
Para peserta juga diberi tugas untuk menulis sebuah berita singkat (pendek) tentang kegiatan yang diadakan tersebut, yang kemudian hasil penulisan dari para peserta itu dikumpulkan untuk dinilai, dimana penulisan yang dianggap baik, yang hampir dan memenuhi unsur 5W+1H, diumumkan dalam kegiatan itu.
Selanjutnya, tiga dari 30 peserta yang karyanya (tulisannya) memenuhi atau hampir memenuhi unsur 5W+1H tersebut nantinya akan terus dibina oleh Persatuan Jurnalis Kapuas Hulu sampai paham tentang penulisan jurnalistik. (Opik)