Hari ini : Selasa, 22 April 2025
Rabu, 5 Maret 2025

Tanggapi Pembelaan Penasehat Hukum, Jaksa di Bengkayang Tetap Tuntut Hukuman Mati Empat Terdakwa Kasus Narkotika Internasional 

Keempat terdakwa narkoba jaringan internasional yang dituntut hukuman mati oleh JPU Kejari Bengkayang
Keempat terdakwa narkoba jaringan internasional yang dituntut hukuman mati oleh JPU Kejari Bengkayang 

Jurnalis.co.id – Harapan empat terdakwa perkara peredaran Narkotika internasional antar negara jenis shabu seberat 20 Kilogram yang menginginkan pengurangan hukuman ditolak jaksa.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Bengkayang tetap dalam pendiriannya untuk meminta empat terdakwa dituntut pidana hukuman mati pada persidangan yang digelar  Pengadilan Negeri Bengkayang, Selasa (3/3).

Empat orang terdakwa perkara peredaran Narkotika internasional antar negara jenis shabu seberat 20 Kg. Empat orang terdakwa yang tetap dihukum mati itu yakni  DR, BN, JK dan RM, yang mana dua diantaranya adalah WNA Malaysia.

Bangga Andika Hutabarat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Bengkayang menyampaikan, adapun agenda persidangan yang dilaksanakan kemarin itu adalah Replik dari Jaksa Penuntut Umum. Dan didalam Replik Jaksa tersebut, Jaksa keberatan dengan semua pembelaan dari Tim Penasihat Hukum dari para terdakwa yang terlibat dalam kasus peredaran Narkotika internasional antar negara jenis shabu seberat 20 Kilogram itu.

“Kami tetap pada tuntutannya semula, yakni menuntut semua terdakwa pengedar narkoba jaringan internasional tersebut dengan tuntutan hukuman mati,” kata Bangga.

Bangga menegaskan, adapun semua terdakwa tersebut dituntut mati karena mengedarkan narkotika jenis shabu seberat 20 Kilogram.

“Mereka memperoleh narkotika jenis shabu seberat 20 Kilogram. tersebut dari negara Malaysia dan kemudian membawa ke Negara Indonesia untuk diedarkan dan dijual,” ujarnya.

Kasi Pidum Kejari Bengkayang Martino Manalu saat menerima laporan dari Jaksa Muda Bangga Andika Hutabarat dan Retno Mokodongan di ruang sidang
Kasi Pidum Kejari Bengkayang Martino Manalu saat menerima laporan dari Jaksa Muda Bangga Andika Hutabarat dan Retno Mokodongan di ruang sidang

Namun kata Bangga, ketika para terdakwa hendak mengedarkan narkotika jenis shabu tersebut di negara indonesia, mereka berhasil ditangkap oleh anggota tim dari TNI AD yang patroli menjaga perbatasan wilayah NKRI.

“Perlu diketahui bahwa tuntutan hukuman mati ini merupakan tuntutan mati yang pertama kali di Bengkayang,” ucapnya.

Bangga menjelaskan, agenda Replik dari Penuntut Umum yang berlangsung didalam ruang sidang Pengadilan Negeri Bengkayang kemarin dihadiri oleh dirinya  bersama Jaksa Retno Mokodongan.

“Kami berdua menyatakan Replik tetap pada tuntutan semula yakni hukuman mati dengan tegas dan lantang dihadapan tim pengacara para terdakwa dan Majelis hakim yakni Hakim Leonardus selaku Ketua majelis bersama Hakim Richard Oktario Napitupulu dan hakim Arief Hidayat,” ujarnya.

Bangga mengatakan, agenda sidang yang berlangsung kemarin tersebut juga tampak dipantau langsung oleh Kasi Pidana Umum Bengkayang, Martino Manalu,SH MH yang juga tampak terlihat berada di Pengadilan Negeri Bengkayang.

Dirinya pun sangat berharap agar Majelis Hakim yang mulia dapat mempertimbangkan dan mengabulkan tuntutan Jaksa tersebut.

“Sebab dengan dijatuhi nya tuntutan hukuman mati bagi para pelaku pengedaran narkoba jaringan internasional ini diharapkan dapat mendukung usaha memutus mata rantai peredaran narkotika dari malaysia ke Indonesia dan dapat menyelamatkan generasi muda penerus bangsa serta diharapkan dapat memberi efek jera bagi pelaku dan orang-orang lainnya yang ingin coba-coba mengedarkan Narkoba khususnya di wilayah Kabupaten Bengkayang,” harap Bangga.

Sementara itu Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Bengkayang Martino Manalu membenarkan adanya agenda Replik jaksa tersebut. ” Saya juga membenarkan bahwa jaksa Bengkayang tetap pada tuntutan semula yakni tuntutan hukuman mati kepada empat terdakwa,” pungkasnya. (Opik)

 

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop