Hari ini : Selasa, 22 April 2025
Kamis, 25 Juli 2024

Tingkatkan Layanan Perbatasan, Karantina Sarawak Kunjungi Karantina Badau

Karantina Badau di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu menerima kunjungan kerja dari Karantina Sarawak, Rabu (24/07/2024).
Karantina Badau di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu menerima kunjungan kerja dari Karantina Sarawak, Rabu (24/07/2024).

JurnalisKapuasHulu.com – Karantina Badau di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu menerima kunjungan kerja dari Karantina Sarawak, Rabu (24/07/2024). Kedatangan mereka disambut Karantina bersama BNPP serta CIQ PLBN Badau.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Puan Asmah Dalowi sebagai Asisten Director bagian Biosekuriti Tumbuhan dan Karantina Sarawak dengan membawa rombongan sebanyak 15 orang.

Beberapa hal strategis dibahas dalam kunjungan ini antara lain optimalisasi penegakan hukum perkarantinaan, pertukaran informasi regulasi terkait lalu lintas komoditas pertanian antar dua negara, maupun optimalisasi pelayanan yang akan dilakukan oleh karantina Sarawak.

Drh. Muamar Darda Kasatpel Karantina Badau menyampaikan, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi giat ini dan berharap sinergitas bersama CIQS di PLBN Badau maupun Border Lubok Antu dalam mengawasi lalu lintas komoditas pertanian seperti yang dimandatkan dalam UU Nomor 21 tahun 2019 dapat terus meningkat dan terjalin dengan baik.

“Kami antusias menyambut Karantina Sarawak yang menginisiasi kunjungan ini. Terlebih kita Karantina Kalbar dijadikan Benchmark oleh Karantina Sarawak yang berarti fungsi perkarantinaan kita sudah diakui negara sebelah, ” katanya.

Muamar mengatakan, tentu saja masih banyak kekurangan yang ada di Karantina Badau dan dengan adanya kunjungan ini antara pihaknya bisa saling memperkuat.

“Beberapa hambatan ekspor seperti ditolaknya ekspor lada yang terjadi tahun 2024 akhirnya dapat titik cerah solusinya, sehingga kedepan diharapkan ekspor lada di Kapuas Hulu dapat kembali menembus pasar Malaysia, ” ujarnya.

Sementara Puan Asmah Dalowi sebagai Asisten Director bagian Biosekuriti Tumbuhan dan Karantina Sarawak mengaku terkesan dengan sambutan dari pihak Indonesia dan tertarik dengan konsep Quarantine yang telah diterapkan di Indonesia.

“Kami ingin menjadikan Karantina Indonesia sebagai Benchmark untuk menjadikan institusi perkarantinaan di Malaysia lebih baik lagi. Selain itu langkah menyatukan fungsi karantina hewan, ikan dan tumbuhan dalam Satu Badan Karantina seperti Indonesia patut dicontoh. Dengan kunjungan ini, kami dapat mengambil banyak sisi positif optimalisasi pelayanan CIQS, untuk kami kolaborasikan dengan pelayanan yang saat ini telah kami terapkan di Sarawak,” pungkasnya. (Opik)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Berita Populer

Go toTop