
JurnalisKapuasHulu.com- Sebanyak tujuh madrasah di Kabupaten Kapuas Hulu akan mendapatkan pembangunan baru dari Kementerian PUPR pada tahun 2025.
Ketujuh madrasah tersebut diantaranya MIN Kapuas Hulu, MTs Negeri 1 Kapuas Hulu, MTs N 2 Kapuas Hulu, MTs Maarif Kapuas Hulu, MIS Nahdlatul Wathan Kapuas Hulu, MIS Raudatul Jannah Kapuas Hulu dan MAS Al Azhar Kapuas Hulu.
Namun untuk dilakukannya pembangunan terhadap 7 madrasah ini, ada syarat yang harus dilengkapi oleh pihak madrasah yang diminta oleh Kementerian PUPR yakni surat Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dari Pemkab Kapuas Hulu.
Syahrul Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kapuas Hulu menyampaikan, bahwa pihaknya sudah memanggil kepala madrasah untuk meminta kejelasan dan persiapan dari madrasah tersebut sebelum dilakukan pembangunan.
“Terutama kita mempertanyakan soal status tanah madrasah tersebut apakah sudah yang bersertifikat atau masih ada yang milik yayasan, ” katanya, Rabu (15/10).
Syahrul mengaku bersyukur sejumlah madrasah mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dalam pembangunan baru madrasah, karena selama ini masih banyak madrasah yang ada masih perlu sentuhan pembangunan dari pemerintah pusat.
“Makanya kita pun sangat bersyukur madrasah di Kapuas Hulu dapat pembangunan baru dari pemerintah pusat. Mudah-mudahan tidak ada halangan dalam pembangunan nanti, ” ujar Syahrul.
Lanjut Syahrul, dirinya sendiri tidak tahu pasti berapa anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan tujuh madrasah, begitu juga dengan bentuk atau desain pembangunan baru madrasah tersebut. Namun untuk pihak Kementerian PUPR sendiri sudah melalui survei terhadap kondisi bangunan dan tanah yang ada.
“Tapi informasinya awal tahun 2026 akan dibangun, ” ucapnya.
Sambung Syahrul, ketujuh madrasah yang akan mendapatkan pembangunan baru tersebut dinilainya sudah layak dibantu, karena untuk kondisikan bangunan madrasah tersebut sudah banyak yang goyang dan membahayakan anak-anak belajar.
“Seperti bangunan MIN 1 Kapuas Hulu, kondisi bangunannya itu sudah banyak yang goyang dan rusak. Makanya kita bersyukur madrasah ini mendapatkan pembangunan baru, karena jangan sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan ketika anak murid sedang belajar. Seperti yang terjadi pada pesantren di Surabaya itu, ” pungkasnya. (Opik)